Kebutuhan
setiap orang akan informasi terbaru setiap harinya, tentang problematika
kehidupan mencari tahu dari berbagai media maupun dari orang lain sering kali
dilakukan. Begitu pentingnya sarana informasi atau berita saat ini sehingga
setiap ada acara yang menyajikan informasi atau berita terupdate akan mendapat
rating paling tinggi jumlah pemirsa yang menyaksikannya.
Setiap
pemberitaan ada sosok penting didalamnya. Sosok yang mengumpulkan mengolah dan
menyajikan sebuah berita inilah sosok yang sering disebut wartawan atau
jurnalis. Banyak jurnalis sukses yang bisa kita saksikan di berbagai media
televisi yang memiliki ciri khas tersendiri dalam acaranya. Misalnya seperti
Nazwa Shihab jurnalis yang terkenal dengan acara Mata Nazwanya. Adalagi wartawan
senior Karni Ilyas acaranya juga saat ini sering disaksikan sebagian besar
penikmat siaran televisi yaitu acara Indonesia Lawyer Club.
Hal
ini menandakan begitu luar biasanya profesi wartawan atau jurnalis. Dalam pelatihan
menulis malam ini Omjay selaku penggagas kegiatan ini menghadirkan seorang
narasumber dari kalangan jurnalis atau wartawan. Nur Aliem Halvaima, SH, MH. Atau sering di panggil Nur Terbit, Salah satu
wartawan senior saat ini akan berbagi pengalaman bagaimana menjadi penulis
yang baik.
Profil narasumber
Nur
Aliem Halvaima, SH, MH. Nama pena dan media sosial adalah Nur Terbit. Anak ke-3
dari 7 bersaudara pasangan Haji Muhammad Bakri Puang Boko - Hajjah Sitti Maryam
Puang Mene. Tahun 2015 beliau menyelesaikan pendidikan di Universitas Islam
Jakarta, program S2 ilmu hukum dengan tesis "Pola Pemberian Upah Untuk
Kesejahteraan Wartawan Media Cetak di Provinsi DKI Jakarta". Sedang S1 di
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, Fakultas Syari'ah dan
Hukum. Sementara Sarjana Muda di IAIN Alauddin Makassar.
Lahir
dan besar di Sulawesi Selatan mengenyam pendidikan sampai memperoleh gelar
sarjana muda. Namun sekitar tahun 1980 pindah dan menetap di Jakarta
melanjutkan pendidikan. Disamping berkuliah beliau sudah aktif menjadi seorang
wartawan.
Pengalaman
dan prestasi menjadi wartawan
Bapak
Nur Terbit menjalani profesi wartawan daerah di Makassar sejak masih kuliah,
berlanjut jadi koresponden Harian Terbit (Pos Kota Grup) di Sulawesi Selatan.
Tahun 1984 hijerah ke Jakarta bergabung jadi reporter kemudian redaktur. Tahun
2014 saat koran tempatnya bekerja "dijual", Nur pensiun dini tapi
tetap menulis dan jadi redaktur media online www.possore.com sampai saat ini.
Pengalaman
jurnalis Nur sebagai pemegang kartu Wartawan Utama dari Dewan Pers - PWI Pusat
ini, antara lain : Wartawan/Editor Surat Kabar Harian Terbit (Pos Kota Grup)
1980-2014. Pemred Vonis Tipikor versi
majalah dan online 2014-2017. Pemred Corong versi majalah dan online
2019-2020. Pemred Telescope versi majalah dan online 2020. Redaktur Eksekutif
Possore.com 2015 s/d Sekarang. Redaktur/Admin tamu sejumlah media online,
majalah, tabloid 2014 s/d sekarang.
Begitu
banyak prestasi menulis yang sudah beliau peroleh. prestasi menulis tersebut diantaranya
: Dua kali berturut-turut Juara Lomba Menulis Artikel Bertema Pramuka antar
wartawan dan Umum Tingkat Nasional 2011 dan 2013, yang digelar Kwarnas Pramuka.
Juara Lomba Menulis Pengalaman Mudik Asyik Republika Online. Juara di beberapa
lomba menulis blog antara lain: Online Shop Kudo, Lomba Menulis Puisi Spontan
Pedas, Lomba Blog Teacher Writing Camp IGI Bekasi, Smartphone Oppo, Dompet
Duafa, Asuransi Raksa Online, Online Shop Shofie Martin, Restauran Bebek
Kaleyo, BAPETEN (Badan Pengawas Tenaga Nuklir), Tokoh Populer, Suara Konsumen.
Di
tengah kesibukan beliau yang begitu padat, beliau masih menjadi seorang blogger
yang masih sempat menulis di blog pribadi www.nurterbit.com, Kompasiana,
Kumparan, Viva, Blogdetik, PepNews, Tokoh Populer, Suara Konsumen,
Risalah Misteri, Terbitkan Buku Gratis, bahkan aktif membuat konten video di
channelnya YouTube.com/nurterbit. Tahun 2019 dan Bapak Nur Terbit juga Pernah
meraih Juara Utama Lomba Video YouTube Asuransi Mobil Raksa Online.
Berbekal pendidikan formal dan pengalamannya meliput berita hukum selama jadi wartawan, Bapak Nur juga sesekali bersidang mendampingi kliennya di pengadilan sebagai lawyer (pengacara).
Ada
beberapa Buku yang sudah beliau terbitkan diantaranya Buku "Wartawan
Bangkotan" adalah karya kedua Bapak Nur mengenai dunia pers. Sebelumnya kumpulan
tulisannya "Lika-Liku Kisah Wartawan" diterbitkan PWI Pusat
memperingati Hari Pers Nasional (HPN) 2020.
Awal
Mula Bapak Nur mengenal dunia menulis
Ayah
beliau yang bekerja di dinas P dan K atau saat ini Dinas Pendidikan mempunyai
tugas membagikan buku Inpres namanya. Kesetiap daerah yang menjadi wilayah
kerja ayah beliau. berbagai jenis buku bacaan, pelajaran, dongeng, cerita
petualangan, Termasuk majalah anak-anak Si Kuncung, saat ini mungkin yang masih
bisa kita ingat majalah Bobo dan yang sejenisnya.
Dari
sinilah awal mula Bapak Nur Terbit terbiasa membaca buku-buku. Dimana kemudian membaca
tersebut sangat berguna pada kehidupan beliau
selanjutnya saat mulai belajar menulis
Menurut
beliau untuk mahir menulis harus banyak
membaca. minimal membaca ulang tulisan sendiri dari membaca kita bisa menilai dimana
kekurangannya, ejaannya dan lain sebagainya.
Sejak
berskolah di Sekolah Dasar (SD). Beliau mulai berani mengirim tulisan ke bAmedia,
tepatnya di koran daerah tempat saya tinggal di Makassar. Ada koran Pedoman
Rakyat (PR), koran tertua di Makassar, bahkan se Indonesia Timur.
Tulisan
yang beliau kirim masih bertema yang ringan sesuai usia pelajar Sekolah Dasar. Terkadang
beliau juga sering menulis Puisi Anak,
Cerita Anak, bahkan ngirim gambar di rubrik Anak.
Rasa
bangga beliau rasakan ketika pertama kali tulisan beliau dimuat di koran. Yang
lebih membanggakan lagi saat mendapatkan honor dari koran yang masa itu dikirim
melalui via wesel pos.
Hal inilah yang mengawali
beliau berani menulis di koran, Setelah tulisan berani dikirim ke koran dan
dimuat, Pak Nur mulai tambah berani ikut lomba menulis. Beberapa kali beliau
mewakili sekolah untuk lomba menulis antarsekolah dan Alhamdulillah selalu
tulisan beliau memenangkan perlombaan.
Setelah
bergabung di Harian Terbit koran harian bagian dari Pos Kota ditahun 1984,
disinilah bakat menulis beliau ditekuni dengan serius. Berbagai bentuk tulisan
beliau pelajari dari menulis opini, cerpen, cerita bersambung dan berbagai
tulisan lainnya beliau pelajari.
Sejak
tahun 2014 yang lalu Pak Nur sudah pensiun menjadi wartawan surat kabar. Dan kesibukan
beliau setelah pensiun beliau rajin menulis blog, menulis di kompasiana, aktif
menulis FB dan twitter dan membuat konten di youtube.
Dari
sekian banyak tulisan beliau, ide yang tertulis beliau kumpulkan dan beliau
jadikan sebuah buku. Buku dengan judul “wartawan bangkotan” menjadi buku
terbaru yang sudah beliau terbitkan.
Sekilas
tentang dunia jurnalistik
Sebagai
seorang wartawan senior banyak pengalaman yang sudah Bapak Nur dapatkan. dalam
kesempatan ini beliau akan berbagi sedikit tentang dunia yang menjadi tempat
beliau bekerja yaitu bidang jurnalistik.
Dalam
dunia jurnalistik Menulis berita, peristiwa, laporan pandangan mata dari
lapangan. Hal ni sering disebut reportase. Reportase yang diliput seorang
wartawan akan dikirim Secara tertulis ke kantor redaksi koran/media dalam
liputan tersebut biasanya dilengkapi foto dari Tempat Kejadian Perkara atau TKP.
ada perbedaan pola penulisan
berita di koran atau media dengan menulis bebas untuk artikel di media, dan juga sangat berbeda dalam menulis untuk
karangan ilmiah, skripsi, makalah, tesis atau disertasi.
Penulisan
yang dilakukan di media, biasanya ada format atau standar baku, yakni berita tidak
boleh atau dilarang memasukkan opini penulisnya atau wartawannya. Namun jika wartawan
ingin menyampaikan pendapat, gagasan, pemikiran, boleh saja. Ada tempat khusus
yakni opini, artikel, disini boleh memasukkan ide pribadi penulis. Dikoran-koran
rubrik artikel biasanya sudah disiapkan, baik koran, majalah, tabloid, dan
lain-lain.
Biasanya yang melakukan
penulisan tersebut adalah seorang wartawan, tetapi rubrik opini ini bisa diisi
oleh penulis dari luar redaksi. Maksudnya pembaca, sesuai kehalian dan bidang
yang dikuasainya. Untuk penulisan artikel dan sejenisnya, ada kompensasi dari
redaksi media tersebut, berupa honorarium yang besarnya tergantung kemampuan
media yang bersangkutan.
Saat ini media besar seperti
Kompas, Majalah Tempo, Republika, Media Indonesia dan beberapa majalah
menerapkan standar honor. Jika dilakukan dengan serius honor yang didapatkan
sangat menjanjikan.
Saat ini media cetak
menghadapi tangtangan terhadap keberlangsungannya. Dikarenakan koran cetak saat
ini kurang diminati karena munculnya berbagai media digital. Sebagian sudah ada
yang tidak aktif lagi dan tergusur sampai gulung tikar atau tutup.
Kini era berganti dengan dunia
online, hal ini di satu sisi mengurangi pasar media cetak, namun sisi yang lain
membuka peluang baru sebagai netizen, atau citizen jurnalism. Media Informasi
pun makin banyak pilihan. Muncul media-media online baru yang kesemuanya bisa
kita akses melalu handphone saja.
Tips
menulis dari Pak Nur Terbit
Syarat utama menjadi seorang penulis adalah minat baca
yang tinggi. dengan banyak membaca kita akan mendapatkan manfaat sepert :
1. Memperkaya
perbendaharaan kata
2. Belajar
Ejaan Yang Disempurnakan (EYD)
3. Menambah
wawasan, terutama bagamana format menulis: belajar menyusun pragrraf, huruf
sambung dan hal penting lainnya seputar tulisan.
Manfaat
lain yang kita dapatkan dengan sering membaca, dan banyak membaca tulisan orang
lain,.kita belajar style (gaya) penulisan orang. Kita bisa.tiru untuk kemudian
akan muncul Gaya khas kita sendiri.
Walaupun
meniru itu diperbolehkan tetapi meniru 100 persen tulisan orang sepenuhnya, tidak
diperboleh karena ini bisa dikatakan plagiat atau menjiplak hasil karya orang
lain.
Untuk
menghindari tulisan kita dikatakan menjiplak atau plagiat tips 3D dari Pak Nur
berikut cocok dilakukan :
1. Tulislah
yang Dialami sendiri,
2. Tulislah
yang Disukai,
3. Tulislah
yang Dikuasai
Selain beberapa tips yang
sudah disebutkan. Untuk memperkaya wawasan kita sebagai tabungan ide untuk
menulis sebaiknya kita Rajin baca, nonton TV/film, dengar radio. Ini baik
dilakukan terutama penulis yang bergenre fiksi.
Cara memunculkan ide dan
menulis banyak hal bisa dilakukan diantaranya tips berikut akan menambah
semangat kita untuk menulis :
1. PDLS = Peka Dengan Lingkungan Sekitar (KEPO)
2. TBTO
= Terus Belajar atau Baca (dari) Tulisan Orang
3. TLMM
= Terus Latihan Menulis di Media (Medsos)
Kesimpulan
dan penutup
Dari
kisah perjalanan hidup Pak Nur dibidang tulis menulis yang menghantarkan beliau
menjadi seorang jurnalis. Banyak ilmu yang kita dapatkan kemauan menulis harus
terus kita tanamkan. Jika boleh menggunakan kata memaksa menulis memang harus
kita paksakan.
Dari
pengalaman yang sudah diceritakan semua hal yang dilakukan memang harus kita
awali denga hal yang kecil. Jangan terlalu cepat ingin menjadi penulis hebat
tapi kita tidak mau mengikuti prosesnya.
Memulai
menulis dan banyak membuka wawasan dengan membaca menjadi modal dasar kita
untuk menulis terlebih lagi seorang guru yang selalu dihadapkan dengan
buku-buku dan tulisan-tulisan.
Kiranya
hasil resume ini bisa menambah ilmu bagi yang membaca terlebih lagi yang ingin
menekuni dunia tulis menulis. Terima kasih kepada Bapak Nur Aliem Halvaima, SH,
MH sebagai narasumber yang sudah berbagi ilmu malam ini dan begitu juga Ibu Aam
Nurhasanah selaku moderator yang sudah mengendalikan acara dengan baik. Salam literasi.
Lengkap Sekai resumenya, mantaap Pak..
BalasHapusMantul pak. Maaf, memberi usul ya pak. Kalau bisa dibuat penjedaan spy pembaca ada waktu utk 'bernafas' dgn pemberian sub-sub heading. Salma literasi pak
BalasHapusOk pak makasih
HapusBagus ya.. terinci dengan apik
BalasHapusTerima kasih pak atas ulasan dan rangkuman dari materi yang saya sampaikan di pelatihan belajar menulis gelombang ke-18 ini. Semangat menulisnya luar biasa pak, semoga bisa tetap dipertahankan. Salam...
BalasHapusMakasih pak nur
BalasHapusLengkap resumenya pak. Lengkap
BalasHapus