Jumat, 13 November 2020

JURNALIS BERBAGI ILMU MENULIS

 


Kebutuhan setiap orang akan informasi terbaru setiap harinya, tentang problematika kehidupan mencari tahu dari berbagai media maupun dari orang lain sering kali dilakukan. Begitu pentingnya sarana informasi atau berita saat ini sehingga setiap ada acara yang menyajikan informasi atau berita terupdate akan mendapat rating paling tinggi jumlah pemirsa yang menyaksikannya.

Setiap pemberitaan ada sosok penting didalamnya. Sosok yang mengumpulkan mengolah dan menyajikan sebuah berita inilah sosok yang sering disebut wartawan atau jurnalis. Banyak jurnalis sukses yang bisa kita saksikan di berbagai media televisi yang memiliki ciri khas tersendiri dalam acaranya. Misalnya seperti Nazwa Shihab jurnalis yang terkenal dengan acara Mata Nazwanya. Adalagi wartawan senior Karni Ilyas acaranya juga saat ini sering disaksikan sebagian besar penikmat siaran televisi yaitu acara Indonesia Lawyer Club.

Hal ini menandakan begitu luar biasanya profesi wartawan atau jurnalis. Dalam pelatihan menulis malam ini Omjay selaku penggagas kegiatan ini menghadirkan seorang narasumber dari kalangan jurnalis atau wartawan. Nur Aliem Halvaima, SH, MH.  Atau sering di panggil Nur Terbit, Salah satu wartawan senior saat ini akan berbagi pengalaman bagaimana menjadi penulis yang baik.

Profil narasumber

Nur Aliem Halvaima, SH, MH. Nama pena dan media sosial adalah Nur Terbit. Anak ke-3 dari 7 bersaudara pasangan Haji Muhammad Bakri Puang Boko - Hajjah Sitti Maryam Puang Mene. Tahun 2015 beliau menyelesaikan pendidikan di Universitas Islam Jakarta, program S2 ilmu hukum dengan tesis "Pola Pemberian Upah Untuk Kesejahteraan Wartawan Media Cetak di Provinsi DKI Jakarta". Sedang S1 di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, Fakultas Syari'ah dan Hukum. Sementara Sarjana Muda di IAIN Alauddin Makassar.

Lahir dan besar di Sulawesi Selatan mengenyam pendidikan sampai memperoleh gelar sarjana muda. Namun sekitar tahun 1980 pindah dan menetap di Jakarta melanjutkan pendidikan. Disamping berkuliah beliau sudah aktif menjadi seorang wartawan.

Pengalaman dan prestasi menjadi wartawan

Bapak Nur Terbit menjalani profesi wartawan daerah di Makassar sejak masih kuliah, berlanjut jadi koresponden Harian Terbit (Pos Kota Grup) di Sulawesi Selatan. Tahun 1984 hijerah ke Jakarta bergabung jadi reporter kemudian redaktur. Tahun 2014 saat koran tempatnya bekerja "dijual", Nur pensiun dini tapi tetap menulis dan jadi redaktur media online www.possore.com sampai saat ini.

Pengalaman jurnalis Nur sebagai pemegang kartu Wartawan Utama dari Dewan Pers - PWI Pusat ini, antara lain : Wartawan/Editor Surat Kabar Harian Terbit (Pos Kota Grup) 1980-2014. Pemred Vonis Tipikor versi  majalah dan online 2014-2017. Pemred Corong versi majalah dan online 2019-2020. Pemred Telescope versi majalah dan online 2020. Redaktur Eksekutif Possore.com 2015 s/d Sekarang. Redaktur/Admin tamu sejumlah media online, majalah, tabloid 2014 s/d sekarang.

Begitu banyak prestasi menulis yang sudah beliau peroleh. prestasi menulis tersebut diantaranya : Dua kali berturut-turut Juara Lomba Menulis Artikel Bertema Pramuka antar wartawan dan Umum Tingkat Nasional 2011 dan 2013, yang digelar Kwarnas Pramuka. Juara Lomba Menulis Pengalaman Mudik Asyik Republika Online. Juara di beberapa lomba menulis blog antara lain: Online Shop Kudo, Lomba Menulis Puisi Spontan Pedas, Lomba Blog Teacher Writing Camp IGI Bekasi, Smartphone Oppo, Dompet Duafa, Asuransi Raksa Online, Online Shop Shofie Martin, Restauran Bebek Kaleyo, BAPETEN (Badan Pengawas Tenaga Nuklir), Tokoh Populer, Suara Konsumen.

Di tengah kesibukan beliau yang begitu padat, beliau masih menjadi seorang blogger yang masih sempat menulis di blog pribadi www.nurterbit.com, Kompasiana, Kumparan, Viva, Blogdetik, PepNews, Tokoh Populer, Suara Konsumen, Risalah Misteri, Terbitkan Buku Gratis, bahkan aktif membuat konten video di channelnya YouTube.com/nurterbit. Tahun 2019 dan Bapak Nur Terbit juga Pernah meraih Juara Utama Lomba Video YouTube Asuransi Mobil Raksa Online.


 


Berbekal pendidikan formal dan pengalamannya meliput berita hukum selama jadi wartawan, Bapak Nur juga sesekali bersidang mendampingi kliennya di pengadilan sebagai lawyer (pengacara).  

Ada beberapa Buku yang sudah beliau terbitkan diantaranya Buku "Wartawan Bangkotan" adalah karya kedua Bapak Nur mengenai dunia pers. Sebelumnya kumpulan tulisannya "Lika-Liku Kisah Wartawan" diterbitkan PWI Pusat memperingati Hari Pers Nasional (HPN) 2020.

Awal Mula Bapak Nur mengenal dunia menulis

Ayah beliau yang bekerja di dinas P dan K atau saat ini Dinas Pendidikan mempunyai tugas membagikan buku Inpres namanya. Kesetiap daerah yang menjadi wilayah kerja ayah beliau. berbagai jenis buku bacaan, pelajaran, dongeng, cerita petualangan, Termasuk majalah anak-anak Si Kuncung, saat ini mungkin yang masih bisa kita ingat majalah Bobo dan yang sejenisnya.

Dari sinilah awal mula Bapak Nur Terbit terbiasa membaca buku-buku. Dimana kemudian membaca tersebut sangat berguna  pada kehidupan beliau selanjutnya saat mulai belajar menulis

Menurut beliau  untuk mahir menulis harus banyak membaca. minimal membaca ulang tulisan sendiri dari membaca kita bisa menilai dimana kekurangannya, ejaannya dan lain sebagainya.

Sejak berskolah di Sekolah Dasar (SD). Beliau mulai berani mengirim tulisan ke bAmedia, tepatnya di koran daerah tempat saya tinggal di Makassar. Ada koran Pedoman Rakyat (PR), koran tertua di Makassar, bahkan se Indonesia Timur.

Tulisan yang beliau kirim masih bertema yang ringan sesuai usia pelajar Sekolah Dasar. Terkadang beliau juga sering menulis  Puisi Anak, Cerita Anak, bahkan ngirim gambar di rubrik Anak.

Rasa bangga beliau rasakan ketika pertama kali tulisan beliau dimuat di koran. Yang lebih membanggakan lagi saat mendapatkan honor dari koran yang masa itu dikirim melalui via wesel pos.

Hal inilah yang mengawali beliau berani menulis di koran, Setelah tulisan berani dikirim ke koran dan dimuat, Pak Nur mulai tambah berani ikut lomba menulis. Beberapa kali beliau mewakili sekolah untuk lomba menulis antarsekolah dan Alhamdulillah selalu tulisan beliau memenangkan perlombaan.

Setelah bergabung di Harian Terbit koran harian bagian dari Pos Kota ditahun 1984, disinilah bakat menulis beliau ditekuni dengan serius. Berbagai bentuk tulisan beliau pelajari dari menulis opini, cerpen, cerita bersambung dan berbagai tulisan lainnya beliau pelajari.

Sejak tahun 2014 yang lalu Pak Nur sudah pensiun menjadi wartawan surat kabar. Dan kesibukan beliau setelah pensiun beliau rajin menulis blog, menulis di kompasiana, aktif menulis FB dan twitter dan membuat konten di youtube.

Dari sekian banyak tulisan beliau, ide yang tertulis beliau kumpulkan dan beliau jadikan sebuah buku. Buku dengan judul “wartawan bangkotan” menjadi buku terbaru yang sudah beliau terbitkan.

Sekilas tentang dunia jurnalistik

Sebagai seorang wartawan senior banyak pengalaman yang sudah Bapak Nur dapatkan. dalam kesempatan ini beliau akan berbagi sedikit tentang dunia yang menjadi tempat beliau bekerja yaitu bidang jurnalistik.

Dalam dunia jurnalistik Menulis berita, peristiwa, laporan pandangan mata dari lapangan. Hal ni sering disebut reportase. Reportase yang diliput seorang wartawan akan dikirim Secara tertulis ke kantor redaksi koran/media dalam liputan tersebut biasanya dilengkapi foto dari Tempat Kejadian Perkara atau TKP.

ada perbedaan pola penulisan berita di koran atau media dengan menulis bebas untuk artikel di media,  dan juga sangat berbeda dalam menulis untuk karangan ilmiah, skripsi, makalah, tesis atau disertasi.

Penulisan yang dilakukan di media, biasanya ada format atau standar baku, yakni berita tidak boleh atau dilarang memasukkan opini penulisnya atau wartawannya. Namun jika wartawan ingin menyampaikan pendapat, gagasan, pemikiran, boleh saja. Ada tempat khusus yakni opini, artikel, disini boleh memasukkan ide pribadi penulis. Dikoran-koran rubrik artikel biasanya sudah disiapkan, baik koran, majalah, tabloid, dan lain-lain.

Biasanya yang melakukan penulisan tersebut adalah seorang wartawan, tetapi rubrik opini ini bisa diisi oleh penulis dari luar redaksi. Maksudnya pembaca, sesuai kehalian dan bidang yang dikuasainya. Untuk penulisan artikel dan sejenisnya, ada kompensasi dari redaksi media tersebut, berupa honorarium yang besarnya tergantung kemampuan media yang bersangkutan.

Saat ini media besar seperti Kompas, Majalah Tempo, Republika, Media Indonesia dan beberapa majalah menerapkan standar honor. Jika dilakukan dengan serius honor yang didapatkan sangat menjanjikan.

Saat ini media cetak menghadapi tangtangan terhadap keberlangsungannya. Dikarenakan koran cetak saat ini kurang diminati karena munculnya berbagai media digital. Sebagian sudah ada yang tidak aktif lagi dan tergusur sampai gulung tikar atau tutup.

Kini era berganti dengan dunia online, hal ini di satu sisi mengurangi pasar media cetak, namun sisi yang lain membuka peluang baru sebagai netizen, atau citizen jurnalism. Media Informasi pun makin banyak pilihan. Muncul media-media online baru yang kesemuanya bisa kita akses melalu handphone saja.

Tips menulis dari Pak Nur Terbit

Syarat utama menjadi seorang penulis adalah minat baca yang tinggi. dengan banyak membaca kita akan mendapatkan manfaat sepert :

1.   Memperkaya perbendaharaan kata

2.   Belajar Ejaan Yang Disempurnakan (EYD)

3.   Menambah wawasan, terutama bagamana format menulis: belajar menyusun pragrraf, huruf sambung dan hal penting lainnya seputar tulisan.

Manfaat lain yang kita dapatkan dengan sering membaca, dan banyak membaca tulisan orang lain,.kita belajar style (gaya) penulisan orang. Kita bisa.tiru untuk kemudian akan muncul Gaya khas kita sendiri.

Walaupun meniru itu diperbolehkan tetapi meniru 100 persen tulisan orang sepenuhnya, tidak diperboleh karena ini bisa dikatakan plagiat atau menjiplak hasil karya orang lain.

Untuk menghindari tulisan kita dikatakan menjiplak atau plagiat tips 3D dari Pak Nur berikut cocok dilakukan :

1.   Tulislah yang Dialami sendiri,

2.   Tulislah yang  Disukai,

3.   Tulislah yang Dikuasai

Selain beberapa tips yang sudah disebutkan. Untuk memperkaya wawasan kita sebagai tabungan ide untuk menulis sebaiknya kita Rajin baca, nonton TV/film, dengar radio. Ini baik dilakukan terutama penulis yang bergenre fiksi.

Cara memunculkan ide dan menulis banyak hal bisa dilakukan diantaranya tips berikut akan menambah semangat kita untuk menulis :

1.    PDLS = Peka Dengan Lingkungan Sekitar (KEPO)

2.   TBTO = Terus Belajar atau Baca (dari) Tulisan Orang

3.   TLMM = Terus Latihan Menulis di Media (Medsos)

Kesimpulan dan penutup

Dari kisah perjalanan hidup Pak Nur dibidang tulis menulis yang menghantarkan beliau menjadi seorang jurnalis. Banyak ilmu yang kita dapatkan kemauan menulis harus terus kita tanamkan. Jika boleh menggunakan kata memaksa menulis memang harus kita paksakan.

Dari pengalaman yang sudah diceritakan semua hal yang dilakukan memang harus kita awali denga hal yang kecil. Jangan terlalu cepat ingin menjadi penulis hebat tapi kita tidak mau mengikuti prosesnya.

Memulai menulis dan banyak membuka wawasan dengan membaca menjadi modal dasar kita untuk menulis terlebih lagi seorang guru yang selalu dihadapkan dengan buku-buku dan tulisan-tulisan.

Kiranya hasil resume ini bisa menambah ilmu bagi yang membaca terlebih lagi yang ingin menekuni dunia tulis menulis. Terima kasih kepada Bapak Nur Aliem Halvaima, SH, MH sebagai narasumber yang sudah berbagi ilmu malam ini dan begitu juga Ibu Aam Nurhasanah selaku moderator yang sudah mengendalikan acara dengan baik. Salam literasi.

7 komentar:

  1. Lengkap Sekai resumenya, mantaap Pak..

    BalasHapus
  2. Mantul pak. Maaf, memberi usul ya pak. Kalau bisa dibuat penjedaan spy pembaca ada waktu utk 'bernafas' dgn pemberian sub-sub heading. Salma literasi pak

    BalasHapus
  3. Terima kasih pak atas ulasan dan rangkuman dari materi yang saya sampaikan di pelatihan belajar menulis gelombang ke-18 ini. Semangat menulisnya luar biasa pak, semoga bisa tetap dipertahankan. Salam...

    BalasHapus