Malam
ini pelatihan belajar menulis bersama Omjay memasuki malam yang ke 17, Narasumber
malam ini seorang guru SD dari Gorontalo Ibu Jamila K. Baderan, M.Pd seorang
guru yang aktif mengajar di Sekolah Dasar No. 30 Kota Gorontalo, Provinsi
Gorontalo. Didampingi moderator Ibu Aam Nurhasanah akan melakukan pemaparan
pelatihan yang menarik malam ini.
Menyandang gelar Magister Pendidikan dari Universitas Negeri Gorontalo, menambah penasaran saya menunggu pemaparan materi tentang dunia tulis menulis dari narasumber cantik Isteri dari Bapak Amir Hamzah S.P ini.
Memiliki
3 (tiga) orang putri dan 1 (satu) orang putra tidak menghalangi Ibu Jamila K.
Baderan, M.Pd untuk berprestasi dibidang tulis menulis. Hal ini dibuktikan
beliau dengan terbitnya berbagai jenis buku hasil dari tulisan beliau.
Bagaimana
beliau menulis dan menerbitkan buku, akan beliau ceritakan sebagai motivasi
bagi penulis pemula seperti saya agar bisa berprestasi seperti beliau nantinya.
Prestasi seorang penulis biasanya diukur dari berapa buku yang dia terbitkan
dan bagaimana pengaruh positif dan nilai jual buku tersebut dipasaran.
Ekspektasi
atau harapan para penulis
Mengubah
Ekspektasi menjadi Prestasi, hal ini yang menjadi fokus pemaparan materi yang
disampaikan bu Jamila. Mengubah harapan menjadi sebuah kebanggaan menjadi suatu
hal yang di impikan setiap penulis.
Berbagai
cara dilakukan setiap penulis untuk mengejar impiannya. Cara terbaik
meningkatkan pengembangan diri dan mengeluarkan seluruh potensi yang ada pada
diri kita adalah dengan cara bergabung dengan salah satu komunitas yang
positif. Salah satu komunitas yang positif seperti mengikuti group belajar
menulis melalui whatsapp group. Hal ini sebagai jalan untuk mewujudkan harapan
yang ingin dicapai.
Ekspektasi
suatu kata yang sudah sering kita dengar, setiap individu dalam masyarakat
pasti didalam dirinya tertanam ekspektasi terhadap berbagai hal yang di inginkan
didalam hidup.
Sebagai contoh kecil ekspektasi bergabung di
group pelatihan menulis ini seluruh peserta pasti semua sepakat ingin menghasilkan sebuah
karya yang menjadi jejak literasi yang ingin selalu dikenang meskipun kita
sudah tiada. Muara dari setiap tulisan kita yaitu buku. ekspektasi tertinggi
dalam setiap pelatihan menulis pasti menerbitkan buku.
Namun
terkadang ekspektasi tidak sesuai dengan realita. Ekspektasi terkadang tidak
sesuai dengan kenyataan. Hal ini jangan membuat kita menjadi patah semangat dan
berhenti belajar. Agar hal itu tidak terjadi kepada kita. Memperbaiki diri
terus belajar menjadi suatu keharusan.
Merangkai
kata-kata menjadi sebuah paragraf menarik yang terus berangkai menjadi bab demi
bab hingga akhirnya menjadi sebuah buku. Harus betul-betul terus kita
perjuangkan. Hingga mencapai sebuah keberhasilan.
Sekilas
terkadang kita menganggap menulis adalah sesuatu hal yang mudah. karena
aktivitas menulis sudah kita lakukan sejak kita kecil. Dan dalam berbagai
kesempatan menulis menjadi suatu kebiasaan yang dilakukan. Menggunakan berbagai
media sosial sudah menjadi gaya hidup saat ini dan tulis menulis itu sudah
akrab bagi pelaku medsos
tersebut..
Kendala
yang dihadapi penulis pemula
Tetapi
terkadang ketika kemampuan menulis disandingkan dengan ekspektasi sebuah karya
yang bernilai bagi orang lain muncullah masalah besar, masalah ini menjadi umum
yang akan ditemui para penulis pemula misalnya seperti :
1.
Bagaimana memulai sebuah tulisan
2.
Apa ide/topik yang harus kita tulis
3.
Apakah tulisan nantinya menarik
Hal
ini pasti pernah dialami penulis pemula maupun penulis yang sudah menerbitkan
buku saat ini. Mewujudkan ekspektasi memang tidaklah semudah membalikkan
telapak tangan. Apalagi bagi para penulis pemula. Melewati proses yang panjang
dan penuh perjuangan melawan seluruh hambatan baik yang datang dari diri kita
sendiri maupun dari lingkungan sekitar.
Tantangan
terbesar dalam menulis ada pada diri kita sendiri. Terkadang perasaan atau mood kita lagi tidak bersahabat. Rasa
malas untuk menulis kehilangan niat untuk menulis itu terkadang muncul. Jika
berkepanjangan bisa menghancurkan impian setiap penulis.
Cara
mewujudkan ekspektasi menjadi prestasi
Maka
untuk mewujudkan ekspektasi menjadi prestasi kita harus mengubah pola pikir
kita. Ada dua hal penting yang harus kita ubah yaitu :
1. Mindset
Mindset adalah cara pikir
tentang sesuatu yang dapat mempengaruhi sikap dan tindakan kita.
Sudut pandang kita terhadap
menulis harus betul-betul kita rubah, menulis adalah sesuatu kegiatan yang
sangat menyenangkan dan bisa dilakukan siapapun. Hal ini harus kita tanamkan
dalam pola pikir kita. Jika kita menanamkan pola pikir yang salah. Maka menulis
akan menjadi beban. Dan ekspektasi kita tidak akan pernah terwujud. Maka
mindset harus kita rubah terlebih dahulu. Sebelum kita memulai untuk menulis.
2. Passion
passion adalah sesuatu yang
membuat kita tidak pernah merasa bosan. Kalau menulis sudah menjadi passion
kita, maka melakukannya akan sangat menyenangkan dan akan menjadi sebuah
kebutuhan bagi kita.
Pengalaman
menulis Ibu Jamila K. Baderan, M.Pd
Pengalaman
ibu jamila dalam mewujudkan ekspektasi dalam menulis adalah berjuang membangun
tekad dan keyakinan kuat untuk mencapai realitas.
Jalan
berliku dan terjal untuk mewujudkan Ekspektasi telah dilalui Ibu Jamila demi
mewujudkan impian beliau. Terkadang beliau juga sering mengambil keputusan yang
jika dipikir dengan akal sehat pencapaiannya sangat mustahil.
Berusaha
konsisten terhadap ekspektasi yang susah payah di bangun. Terus melakukan dan
berbuat dengan keyakinan Pantang mundur jika kaki sudah melangkah, Menjadi
jalan untuk mewujudkan ekspektasi beliau.
Pengalaman
Ibu Jamila saat menerima tantangan Prof. Eko Indrajit untuk menulis buku dalam
seminggu, diawali sejuta keraguan yang menyelimuti hati dan pikiran beliau.
Berbagai pikiran negatif menghantui namun berkat tekad dan dibarengi niat,
tekad serta konsistensi yang kuat akhirnya ekspektasi beliau berubah menjadi
prestasi.
Potensi
yang dimiliki Ibu Jamila betul-betul tergali saat bertemu dengan Prof.
Richardus Eko Indrajit. Profesor ini memang terkenal mampu mengorbitkan penulis
pemula. Dan memotivasi penulis pemula mengirimkan naskah bukunya untuk
diterbitkan.
Menurut
penuturuan Ibu Jamila, sewaktu pengumuman bahwa tulisan beliau lolos tanpa
revisi. Beliau seolah tidak percaya dan tidak pernah menyangka. Awalnya beliau
menganggap tulisan pribadi hanyalah tulisan biasa saja ternyata memiliki takdir
yang luar biasa.
Jadi
menulis dengan kesenangan akan menghasilkan sesuatu hal yang tidak kita duga,
berkali-kali kita mendengar motivasi Omjay, menulislah setiap hari dan rasakan
keajaibannya. Hal ini bisa menjadi dorongan bagi kita sebagai penulis pemula.
Jadikan menulis itu hobby maka kita tidak akan berat untuk melakukannya.
Kesimpulan
dari materi malam ini
Agar dalam menulis kita dapat mewujudkan ekspektasi kita menjadi sebuah prestasi, melakukan hal-hal dibawah ini mungkin bisa mewujudkannya impian kita.
1. Tulislah
apa yang ingin kita tulis
2. Menulislah
apa adanya, tanpa adanya beban dan tekanan
3. Jadikanlah
menulis menjadi suatu kebutuhan
4. Menulislah
hingga tuntas, jangan memikirkan editing.
5. Menulis
jangan terlalu lama
6. Jangan
memikirkan baik buruknya tulisan kita, karena yang menilai itu adalah pembaca
nantinya.
Keenam
tips yang berharga yang telah dibagikan oleh narasumber, menjadi sebuah
pelajaran penting menambah motivasi bagi penulis untuk berprestasi dan
menerbitkan buku.
semua
hal yang disampaikan narasumber tidak akan punya arti apa–apa jika kita tidak
mencoba untuk mempraktekkan apa yang sudah disampaikan narasumber malam ini.
Mari
mewujudkan ekspektasi menjadi sebuah prestasi. Perbanyak membaca rajin melihat
karya tulis orang lain dan jangan pernah menunda untuk membuat sebuah naskah
tulisan kita. Mewujudkan Ekspektasi menjadi sebuah prestasi saatnya menjadi
kenyataan.
Keren
BalasHapusMantaaap.. enak dibaca..
BalasHapusWoke
BalasHapus