Kamis, 05 November 2020

STRATEGI MENERBITKAN BUKU & PEMASARANNYA



Buku yang ditulis oleh penulis tidak akan berarti apa-apa jika tidak dibaca oleh orang lain. sebagus apa pun buku jika hanya tersimpan rapi dalam lemari seorang penulis akan terasa sia-sia. 

bagaimana menerbitkan buku, hal ini sudah terjawab saat beberapa Narasumber memberikan materi tentang Penerbit Buku. dan sudah banyak penerbit buku yang direkomendasikan oleh beberapa Narasumber. 

kalau kita melihat kebelakang paparan narasumber sebelumnya dalam kegiatan pelatihan ini, beberapa nama penerbit sudah dimunculkan diantaranya Penerbit YPTD milik bapak H. Thamrin, Penerbit Andi Yokyakarta dan banyak lagi penerbit lainnya.  

Persoalan buku agar dapat diterima dipasaran, menjadi fokus pelatihan malam ini. Bapak Edi S. Mulyanta Narasumber malam ini akan berbagi pengalaman bagaimana Strategi Pemasaran Buku yang dilakukan penerbit sesuai pengalaman beliau menduduki Jabatan Operasional Penerbitan Andi Offset. dipenerbit Andi Yokyakarta. 



Profil Singkat Edi S. Mulyanta

Menarik membaca Curriculum Vitae dari Bapak Edi S. Mulyanta, berbagai jabatan pekerjaan sudah beliau geluti. tidak salah memang lulusan kampus terbaik di Indonesia pasti punya produk lulusan yang baik pula. Universitas Gajah Mada (UGM) menjadi tempat Bapak Edi S. Mulyanta menyelesaikan pendidikan Jenjang S.1 dan S.2.

Berbagai buku sudah beliau tulis, beraneka ragam judul buku sudah menjadi koleksi beliau. dari sekian banyak buku yang beliau tulis sebagian besar buku beliau membahas tentang software komputer dan dunia Tekhnologi. Sesuai dengan Jurusan S.2 beliau Magister Tekhnologi Informasi Fakultas Elektro UGM Yokyakarta.

Mengenal Pemasaran Buku

Pengalaman 20 ( dua puluh ) Tahun mengelola penerbitan, mengamati trend konten buku yang tersebar dipasar kesibukan Bapak Edi S. Mulyanta yang berfokus pada bidang tersebut. mengamati pasar dan memberikan kesimpulan kepada perusahaan penerbit beliau bekerja topik atau tema buku apa yang lagi trend dipasar, hal ini beliau lakukan secara terus-menerus.

setelah melihat memperhatikan pasar barulah penerbit mencari penulis yang sesuai dengan kebutuhan pemasaran. namun terkadang naluri seorang penulis jauh lebih sesuai dalam memprediksi apa topik buku yang lagi trend dipasaran. hal ini menjadi sesuatu hal yang biasa. penulis sangat menguasai konten sedangkan Penerbit menguasai data pemasaran.

Komunikasi yang baik antara penulis dan penerbit harus terus dilakukan. agar setiap buku yang ditulis penulis laku terjual dipasaran, menggabungkan konsep berpikir antara penulis dan penerbit sudah lazim dilakukan. mengingat cara pandang penulis dan penerbit berbeda dalam hal ini. penulis lebih fokus ke konten sedangkan penerbit lebih fokus kebobot pemasaran.

Setiap penerbit memiliki idealisme atau cara pandang masing-masing dalam menerbitkan buku. tidak hanya masalah pemasaran yang menjadi fokus penerbitan. terkadang penerbit secara alamiah akan tersegmentasi dalam kemampuan menelaah materi dan cara menjualnya. dalam menyikapi hal ini, penulis harus memiliki media untuk menyampaikan maksud dan tujuannya untuk menerbitkan buku. hal ini penting untuk bisa masuk kedunia penerbitan. 

Mengenal Organisasi Penerbitan

Begitu banyaknya penerbit buku saat ini. diperlukan suatu wadah untuk memudahkan dalam kordinasi perihal penerbitan buku. pemerintah saat ini mengakui organisasi penerbitan yaitu IKAPI ( Ikatan Penerbit Indonesia ) dan APTI ( Asosiasi Penerbit Perguruan Tinggi ). penerbit yang tergabung didalam organisasi inilah yang diperbolehkan menerbitkan ISBN (International Standard Book Number ) dibawah naungan Perpustakaan Nasional. 

IKAPI organisasi penerbit dan percetakan yang murni hanya mencari keuntungan saja. sedangkan APTI organisasi yang hampir sama tetapi lebih memfokuskan kepada kualitas terbitan yang sesuai dengan keilmuan kampus lembaga pendidikan tinggi.

IKAPI lebih mudah bergerak dipasar, karena apa yang mereka lakukan terhadap terbitannya sangat luas dan mudah diterima semua kalangan. sedangkan APTI lebih fokus target penjualan diarahkan kepada lembaga tinggi yang menekankan pada tridarma perguruan tinggi.

calon penulis akan sangat kesulitan dalam menentukan kemana naskah yang ditulis berlabuh. hal ini dikarenakan Anggota IKAPI yang berjumlah kurang lebih 1000 penerbit. sulit untuk dideteksi mana yang sesuai dengan sipenulis. biasanya setiap penulis membagi penerbit menjadi dua kelompok yaitu penerbit mayor dan penerbit minor. inilah yang dilakukan penulis untuk mengindentifikasi penerbit buku.

Trik mengirim naskah buku agar diterima penerbit

Cara mencari penerbit yang sesuai dengan penulis, dalam pemaparan narasumber mengatakan lihatlah sejarah buku yang diterbitkan penerbit. dari situ kita dapat melihat buku-buku seperti apa yang sudah diterbitkan penerbit tersebut. jika penerbit tersebut lebih fokus menerbitkan buku fiksi maka naskah buku fiksi kita serahkan kepada penerbit tersebut. jangan keliru dalam mengirimkan naskah buku kita. untuk mengatasi hal tersebut pelajari penerbit yang akan menerbitkan naskah buku kita. 

Agar penerbit mengenal naskah buku kita. seorang penulis sebaiknya membuat semacam proposal penawaran penerbitan buku. proposal ini bisa kita kirimkan ke e-mail penerbit. yang sesuai dengan naskah buku kita. 

adapun isi proposal kita nantinya harus meliputi hal dibawah ini : 

1. Judul Utama Buku

2. Sub Judul 

Jika diperlukan, ini memberikan gambaran sekilas yang memudahkan pencarian tema. terkadang judul utama yang dibuat beberapa penulis terdapat kesamaan. sub judul inilah yang berfungsi sebagai ciri khas dari tulisan yang kita buat.    

3. Outline lengkap naskah buku dalam bentuk bab-bab dan sub bab yang jelas hirarkinya.

4. Target pasar atau sasaran tulisan 

menentukan siapa target pasar dari buku kita nantinya, apakah guru, murid, atau tulisan umum

5. Data pribadi atau curiculum vitae

menuliskan data pribadi berbentuk narasi ini sangat penting untuk melihat kemampuan dan spesialisasi tulisan yang dibuat si penulis. hal ini juga yang dijadikan bagian pemasaran melihat besarnya potensi calon pembaca penulis tersebut.

6. melampirkan satu bab sampel, untuk memudahkan bagian editorial dalam melihat gaya penyampaian tulisan kita. untuk melihat pemilihan kata atau diksi kalimat yang kita pilih.

untuk tema-tema tertentu gaya penyampaian ini sangat diperlukan. untuk dapat menggaet pembaca. setiap pembaca terkadang menyukai gaya tertentu dari penulisnya. misalnya seperti penulis yang memakai kalimat-kalimat aktif lebih disukai pembaca dibandingkan penulis yang menggunakan kalimat pasif.

mengenai penggunaan kalimat aktif dan pasif ini sudah sering kita temukan. jika kita membaca skripsi, tesis hingga disertasi keseluruhannya pasti menggunakan kalimat pasif. sebaliknya buku-buku lebih banyak menggunakan kalimat aktif dalam penulisanya. 

Dalam penerbitan naskah menjadi buku setiap penerbit sudah diberikan standarisasi oleh pemerintah. hal ini sangat menguntungkan bagi para penulis dikarenakan naskah yang kita masukkan ke penerbit akan betul-betul dibaca dan diteliti oleh penerbit. 

setelah melewati tahapan yang sudah dilakukan diatas biasanya naskah mengikuti tahap cek plagiasi, hal ini akan dilakukan oleh editor-editor penerbit bisa secara aplikasi bisa juga secara manual. setiap buku memiliki plagiasi dalam ambang batas tertentu. jika melewati ambang batas yang menjadi standar penerbit maka naskah akan dikembalikan.

untuk mengatasi hal ini dibutuhkan ketelitian seorang penulis terhadap teks dan gambar dalam tulisannya. sebaiknya mencantumkan sumber dari mana gambar tersebut kita dapatkan hal ini untuk mencegah naskah kita dikatakan plagiat.

langkah terakhir dalam mengajukan naskah menjadi buku yaitu membuat resume, abstract atau calon sinopsis buku. yang biasanya ditulis di back cover buku. sinopsis sebaiknya ditulis oleh penulisnya sendiri. jangan diserahkan kepada penerbit karena penerbit tidak menguasai detail materi dari naskah buku yang kita miliki. 

setelah buku kita diterima jangan berhenti sampai disitu. mencari orang-orang yang memiliki pengaruh besar terhadap orang banyak diperlukan untuk memasarkan buku kita nantinya. hal ini bisa kita lakukan dengan mengadakan pendekatan-pendekatan terhadap orang-orang yang memiliki pengaruh yang luas dalam masyarakat.

jika kita seorang guru. memposting buku kita digroup whatsapp MGMP, dan komunitas guru lainnya bisa dijadikan lahan promosi agar buku kita laris terjual. 

Kesimpulan pelatihan malam ini

pada pelatihan malam ini Bapak Edi S. Mulyanta sudah berbagi resep bagaimana naskah buku yang diterima dan bagaimana cara pemasarannya. penjelasan yang diberikan sangat sederhana sekali lihat kebutuhan pembaca, tulis naskah buku sesuai konten yang lagi trend kemudian mempelajari karakter penerbit buku, maka buku kita akan terbit dan diterima dipasaran.

kesemuanya itu tidak semudah membalikkan telapak tangan. butuh kerja keras dan kerja cerdas agar kesemuanya bisa terwujud menjadi kenyataan. meminjam apa yang sering dikatakan Omjay dalam setiap kesempatan "teruslah menulis setiap hari dan rasakan keajaibannya"  kalimat ini jauh lebih penting untuk dilakukan. jika kita sudah terampil menulis, naskah buku akan hadir dengan sendirinya. kebiasaan yang terus dilatih akan memunculkan kreatifitas yang memiliki kualitas dalam menulis. 

jika menulis sudah menjadi suatu kebiasaan, maka tidak ada beban untuk melakukannya. kebiasaan jika dilakukan dengan keterampilan maka akan memunculkan sesuatu yang luar biasa. suatu tulisan biasa jika ditulis oleh orang yang memiliki keterampilan yang luar biasa maka tulisan tersebut akan menjadi sesuatu yang luar biasa pula.

Penutup 

demikianlah resume ini saya perbuat, kekurangan disana-sini dalam hal isi dan tampilan semua masih saya sadari karena masih dalam tahap belajar. masukan dan kritikan yang membangun sangat saya harapkan. untuk perbaikan keterampilan menulis saya kedepannya. 

terima kasih saya ucapkan kepada Bapak Edi S. Mulyanta sebagai narasumber Ibu Aam Nurhasanah sebagai moderator dan Omjay sebagai Inspirator kegiatan ini. salam literasi.




 

7 komentar:

  1. Resume lemgkao dan enak.membaca isinya

    BalasHapus
  2. Komplet Pak Budi Idris. Sukses selalu. Salam kenal dari saya.

    BalasHapus
  3. Resume yang lengkap dan mantap, Pak Budi. Sedikit saran tentang penulisan partikel -pun dan kata 'di' yang masih belum tepat. Bisa dibaca di blog saya, ya, Pak. Tabik. 🙏

    BalasHapus
  4. Mantaaap pak... semangat terus yah kita suskses bersama

    BalasHapus
  5. Kok saya baca di awal paragraf, hurufnya kecil-kecil ya? Semestinya untuk memulai kalimat, apalagi paragraf, mesti dengan huruf besar. Mohon diperhatikan lagi. Terima kasih.

    BalasHapus