Sabtu, 05 Desember 2020

GENERASI YANG BERTAQWA

 


Alhamdulillah syukur kepada Allah menjadi kalimat wajib yang harus selalu kita ucapkan dengan lisan dan kita lakukan dengan perbuatan. Mensyukuri segala nikmat yang diberikan kepada kita jadi jalan satu-satunya untuk menjadi pribadi yang luar biasa.

Beberapa tahun yang akan datang bangsa ini akan dipimpin generasi saat ini, apa yang dilakukan generasi penerus bangsa pada saat ini akan terlihat hasilnya dimasa yang akan datang.

Jika generasi muda saat ini tidak mengisi waktu dengan hal-hal positif maka situasi negatif akan terjadi dimasa yang akan datang. Sebagai tanggung jawab moral kita sebagai seorang guru wajib mengingatkan anak didik kita untuk senantiasa mencoba berusaha menjadi manusia yang terbaik.

Tulisan ini kiranya bisa dibaca oleh Bapak/Ibu guru serta seluruh anak didik kita, sehingga manfaat dari tulisan ini bisa tercapai yaitu menjadikan generasi hebat, generasi pancasila.

Pengamalan butir-butir pancasila, sila pertama butir pertama

Melanjutkan tulisan sebelumnya pengamalan nilai-nilai pancasila yang tertuang didalam butir-butir pancasila kali ini saya akan membahas tentang pengamalan butir pertama dari sila ketuhanan yang maha esa. “Bangsa Indonesia menyatakan kepercayaan dan ketakwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa”

Takwa secara ringkas memiliki arti menjalankan segala perintah Allah dan menjauhi segala larangannya. Pancasila sebagai pedoman dalam menjalani kehidupan bangsa Indonesia. Menempatkan agama sebagai landasan yang utama dalam kehidupan manusia Indonesia.

Jika setiap individu sudah memiliki rasa takut kepada sang penciptanya. Maka kepribadian, sikap dan tingkah laku akan sangat baik dalam kehidupan sehari-hari. Pribadi-pribadi yang bertakwa jika diberikan amanah menduduki jabatan-jabatan yang ada dalam pemerintahan maka perilaku tidak terpuji seperti pungli, korupsi, etos kerja yang lemah akan teratasi.

Dengan pengamalan butir pertama dari sila yang pertama akan berdampak luas terhadap perbaikan sikap hidup seseorang dalam kegiatan sehari-hari.

Penyakit-penyakit sosial tadi sudah sangat meresahkan dan sangat memalukan, namun dapat kita lihat semakin hari perbuatan ini terus terjadi. Mendekatkan diri kepada Allah dengan cara menjadi manusia yang bertakwa menjadi jalan satu-satunya untuk merubah dan memperbaiki permasalahan tersebut.

Takut kepada sang pencipta menjadi dasar pertama untuk memperbaiki kehidupan. Insan yang bertakwa menjadi bukti nyata kita hanya takut kepada sang pencipta.

Dampak yang akan terjadi dalam kehidupan berbangsa

Menjalankan perintah agama dan menjauhi apa yang dilarang agama sejalan dengan pengamalan sila Ketuhanan Yang Maha Esa. Mari kita memulai untuk memperbaiki diri kita sendiri, keluarga, dan masyarakat sekitar kita. Dengan menjalankan perintah agama dan menjauhi segala apa yang dilarang oleh agama.

Jika hal ini secara terus menerus kita lakukan generasi hebat generasi yang mengamalkan nilai-nilai pancasila akan terwujud. Indonesia memiliki warga negera yang cerdas dan sejahtera secara merata dan menyuluruh di penjuru nusantara.

 

#Day3DesAISEIWritingChallenge


8 komentar:

  1. Selamat pak Budi, istiqomah terus menulis..

    BalasHapus
  2. Aamiin..smg generasi pnerus bangsa adl..gnerasi2 yg tangguh beriman dan bertaqwa.

    BalasHapus
  3. Punten, Pak Budi. Ini sangat bagus. Boleh dapat solusi dari bapak tentang Bagaimana mengimplementasi dalam kehidupan anak2 menghadapi sistem suap yang menghantui kehidupan. Seperti makan buah simalakama. Kalau tidak diambil suapnya dianggap tidak loyal, diambil yo salah tenan.. ini hanya diskusi sedikit. Bukan mau menguji apa2 ya.. 😊😊👀✌✌✌✌

    BalasHapus
  4. Suap itu secara hukum apapun haram Bu, jadi kalau kita memakan sesuatu yang haram tidak baik untuk dimakan! Memang sudah menjadi penyakit kronis di negara kita karena kesulitan menghalalkan segala cara termasuk menerima suap

    BalasHapus
  5. Tulisan yang sangat bermanfaat..
    Keren pa..

    BalasHapus