Resume ketiga (3)
Nara Sumber : Dedi Suhendi
Moderator : Sri Sugiastuti
Malam jumat ini belajar menulis bersama omjay memasuki malam pelatihan yang ketiga tidak seperti dua malam yang telah berlalu malam ini saya agak sedikit kerepotan untuk membagi waktu dimana anak saya yang bungsu lagi sakit jadi mesti ke dokter bawa anak berobat, menyelesaikan tugas pekerjaan sebagai guru dll. Agak repot memang.
Namun apapun itu tidak mengurangi semangat saya untuk mengikuti pelatihan belajar menulis gelombang 16 ini, dan untungnya pelatihan ini menggunakan aplikasi WA dalam berkomunikasi jadi jika kita tertinggal materi kita bisa melihat kembali jadi sangat membantu kita untuk terus belajar tanpa ada kata ketinggalan materi.
Setelah saya membaca dari awal sampai akhir wa di group malam ini saya akan coba meresume apa materi tadi malam yang disampaikan oleh narasumber.
Seperti malam – malam kegiatan pelatihan sebelumnya, malam ini juga dihadirkan seorang narasumber yang luar biasa memotivasi penulis pemula seperti saya, narasumber malam ini omjay menghadirkan Bapak Dedi Suhendi, yang biasa dipanggil juga Bapak Ya’ Dedi, moderator pelatihan ini di isi oleh ibu sri Sugiastuti atau sering juga disebut bu kanjeng.
Sebelum menulis resume malam ini saya begitu menarik dari beberapa nama yang sudah muncul dan saya kenal dalam pelatihan ini, dari setiap nama asli selalu juga di ikuti dengan nama panggilan mungkin juga jadi sejarah orang sukses dan berhasil selain memiliki nama asli juga memiliki nama panggilan yang lebih terkenal, semisalnya Susilo Bambang Yudhoyono sering Juga dipanggil SBY, Muhammad Jusuf Kala sering juga dipanggil Pak JK, Wijaya Kusuma sering dipanggil OMJAY, Sri Sugiastuti atau sering juga disebut bu kanjeng mungkin yang terakhir ini juga yang mau ngisi materi yaitu Dedi Suhendi sering juga dipanggil pak Ya’ Dedi, dan mungkin beberapa hari kedepan nama penulis selain Budi Idris akan sering dipanggil juga..........? masih dipikirkan sabar ya.
Pak Ya’ Dedi salah satu guru berprestasi tingkat nasional yang mengajar di SD Negeri 11 Pontianak Timur, memulai pelatihan dengan kalimat bijak, carilah ilmu sebanyak-banyaknya. Semakin banyak ilmu, kita tak akan menyalahkan orang lain. Kalimat sederhana yang sering kita lihat dalam dunia nyata dimana sering kita melihat terjadi keributan dimana – mana disebabkan kurangnya ilmu, kurangnya ilmu berdampak buruk bagi kehidupan seseorang, dan bisa menggangu kenyamanan orang lain.
Kunci keberhasilan seorang penulis menurut pak ya’ dedi terletak pada bagaimana seseorang mampu menciptakan semangat, motivasi, kemauan, usaha, konsistensi dan berdoa. Jika kita mampu memunculkan apa yang disebutkan oleh pak dedi tersebut bukan mustahil kita mampu menciptakan sebuah karya tulis yang berkualitas.
Dari pemaparan narasumber saya menyimpulkan jika ingin sukses menjadi seorang penulis ada beberapa hal yang mesti kita lakukan, diantaranya :
1. Teman sumber Inspirasi
Dalam membuat tulisan yang lebih baik dari hari kehari adalah dengan kita mencari teman yang mampu menginspirasi kita, mendorong dan memberi semangat kepada kita untuk memberikan masukan dan cara – cara untuk menjadi seorang penulis semisalnya kita mengambil contoh seperti omjay atau Bapak Wijaya Kusumah yang selalu membimbing dan mengajak penulis blog untuk terus menulis dan memperbaiki tulisan dengan cara – cara yang mudah. Hal ini adalah contoh yang baik bagaimana kita bisa menjadikan seseorang sebagai inspirator kita untuk menulis.
2. Munculkan Ide
Dalam menulis sesuatu itu harus datang secara alamiah tidak memaksa, sehingga ide – ide kita bisa tertuang dengan baik kedalam sebuah tulisan, sebuah karya besar itu selalu dimulai dengan sebuah kata demi kata yang kita susun menjadi sebuah kalimat dalam bingkai paragrap yang pada akhirnya tanpa kita sadari tulisan – tulisan tadi sudah menjadi sebuah buku.
Terkadang dalam menulis kita juga kebingungan apa yang mesti kita tulis, inilah yang umum sering menjadi alasan seseorang tidak mau melanjutkan pelatihan menulis atau menciptakan sebuah karya tulis padahal semuanya sangatlah mudah kenapa dikatakan mudah karena saat ini dalam media sosial kita sering dipaksa untuk selalu update status. Apa yang anda pikirkan ? pertanyaan ini akrab bagi orang yang sering melihat aplikasi facebook.
Kembali ke pertanyaan apa yang anda pikirkan, ini pertanyaan sederhana dan menjadi modal besar kita untuk menjadi seorang penulis kenapa, karena banyak hal yang melintas dalam pikiran kita yang bisa kita tuangkan dalam sebuah tulisan misalkan seperti kegelisahan, hobi, minat, pengalaman dll. Jika hal tersebut di rangkai menjadi sebuah tulisan mungkin tanpa terasa lembaran – lembaran tulisan akan menjadi sebuah buku nantinya.
Belajar menulis adalah sesuatu yang membutuhkan kebebasan berpikir, maka dari itu jika kita ingin menjadi seorang penulis kita lebih baik belajar secara mandiri dan menulis pelan – pelan setiap harinya ini jauh lebih baik jika kita kursus menulis dimana terdapat tekanan yang pada akhirnya kita tidak mampu mengeskpresikan ide – ide kita, lain halnya dengan kita menulis secara mandiri di blog kita, jika kita salah kita bisa perbaiki sendiri dan ide – ide mengalir luas pada waktunya kita menemukan bagaimana sebenarnya tulisan yang tepat yang cocok dengan kepribadian kita. Maka kunci sukses menulis buku mengabaikan segala aturan yang mengikat yang justru melemahkan semangat.
3. Menentukan Topik
Agar memudahkan kita untuk membuat tulisan jangan lupa untuk menentukan topik tulisan, pemilihan topik tulisan bisa kita dapatkan dari beragam hal dimulai dari melihat penomena yang sedang terjadi saat itu, hal – hal yang menjadi minat kita, hobi kita dan lain – lain. Terkadang saat kita membaca surat kabar ada yang kita baca menarik hati kita. Maka hal itu kita catat yang nantinya bisa menjadi garis besar untuk memulai sebuah tulisan.
4. Tentukan Tujuan
Seseorang dalam menulis harus mempunyai tujuan, agar dalam menulis memiliki motivasi yang berlipat untuk menulis. Banyak tujuan seseorang ingin menulis misalkan untuk ekspresi diri, untuk naik pangkat bagi Pegawai Negeri Sipil, untuk hobi dan lain – lain.
5. Penghayatan dan penjiwaan
Terakhir dalam menulis upayakan kita penuh penghayatan dan penjiwaan, agar tulisan kita memiliki roh sehingga pembaca mampu mengikuti irama tulisan dengan penjiwaan emosi dalam membaca tulisan kita.
Demikianlah resume ketiga saya, mudah-mudahan ada manfaatnya bagi saya dan orang lain yang membacanya amin.
Terima kasih kepada Narasumber Pak Ya’ Dedi, Moderator Ibu Kanjeng, dan inspirator kami Omjay.
Salam literasi...
Pak Budi hebat, lengkap
BalasHapusMakasih
HapusSemoga Ananda cepat sembuh Pak Budi. Tulisan yang bagus
BalasHapusAmin Bu makasih
HapusResumenya mantap
BalasHapusbagus resume punya pak Budi
BalasHapusMakasih ibu
BalasHapusCepat sembuh untuk ananda, Pak Budi. Resume yang mantap. Tinggal nambah penutup sebagai pelengkap dan kesimpulan tentang harapan atau manfaat pelatihan bagi penulis. Salam literasi!
BalasHapusTerima kasih masukannya pak insya Allah resume berikutnya akan saya perbaiki
BalasHapus