Kepala kita menjadi tempat yang mulia
dalam diri kita masing-masing. Namun kepala kita yang terdiri dari organ-organ
penting ternyata memiliki kotorannya masing-masing. Kotoran ini sering juga
disebut tahi. Dan kami orang
sumatera utara sering menyebut dengan bahasa medannya tahi itu dengan sebutan taik.
Biar lebih menarik saya menyebut kotoran
atau feses dengan sebutan taik. Nah
kembali kepersoalan kepala yang memiliki banyak taik, dimulai dari taik
mata, taik hidung, taik telinga, dan taik-taik lainnya. Apa pelajaran yang bisa kita ambil dari sini.
pelajaran yang bisa kita ambil jangan
pernah menjadi manusia yang sombong karena sehebat-hebatnya manusia itu banyak taik di sekitar kepalanya artinya kita
ini si taik-taiknya jadi jangan
pernah menyombongkan diri.
Karena kesombongan ibarat kita
memelihara singa, jika terus kita pelihara jika tidak ada yang ingin dimakannya
lagi maka kita akan dimakannya. Begitu juga kesombongan akan menyebabkan
kehancuran pada diri kita jika kita tidak bisa menghilangkan dari diri kita.
Kesombongan akan menghantarkan kita
menjadi sesuatu yang hina seperti kotoran-kotoran yang akan terus secepatnya
kita buang. Dan akan sangat memalukan jika menempel pada diri kita. Maka jauhi
sifat sombong sebelum kita menjadi orang yang seperti taik..
Maaf jika tutur bahasa agak kasar, kami
orang Sumatera Utara memang keras berbahasa tapi yakinlah hati kami seperti bika ambon atau bolu meranti, oleh-oleh dari medan yang terus dicari, lembut dan
manis. Terus semangat salam literasi.
#Day20NovAISEIWritingChallenge
Mantul pak
BalasHapus