Rabu, 07 April 2021

Melihat Harta Karun Istana Kotapinang

 

Ruang bawah balkon istana

Ruang tengah istana kotapinang


Halaman belakang istana kotapinang

Sisi timur istana kotapinang

Ruang balkon istana kotapinang


Harta Karun Istana Kotapinang sebenarnya ada didepan mata orang yang melihat istana kesultanan tersebut. Buka akal dan pikiran lihat jauh ke depan bangunan istana Kotapinang memiliki nilai yang luar biasa.

Mari berandai-andai walaupun itu tidak baik. Istana kesultanan jika di sisihkan sedikit rasa peduli dari pihak yang memiliki kekuasaan dan yang merasa kerabat dan keturunan kesultanan, untuk mencari formula terbaik bagaimana mengelola cagar budaya ini.

Jika ini terjadi istana Kotapinang akan sering dikunjungi banyak orang dengan tujuan yang beraneka ragam ada yang hanya ingin melihat bangunan tempo dulu, ada yang meriset untuk kepentingan penelitian, yang paling hebat akan hadirnya kunjungan dari pemerhati cagar budaya yang berasal dari Belanda atau negara lain. 

Karena Indonesia dan belanda memiliki ikatan histori di masa lalu dan kabarnya di Belanda terdapat berbagai benda purbakala yang berasal dari Indonesia. Hal ini akan sangat menarik bagi mereka untuk berkunjung.

Kunjungan orang asing akan sangat bermanfaat sebagai promosi untuk wilayah kabupaten Labuhanbatu Selatan. Disela kunjungan menjadi kesempatan negoisasi untuk mendatangkan investor ke kabupaten tercinta ini.

Jika beruntung dana triliunan akan masuk ke pemkab untuk membuka pabrik sawit misalnya, pabrik getah atau kerjasama lainnya yang bisa menguntungkan bagi kita.

hal ini membuka lapangan kerja banyak warga dari Labuhanbatu Selatan. Dan akan menjadi angin segar bagi para pemuda yang saat ini kehilangan arah dan menjual narkoba. Karena adanya lapangan kerja.

Nah, itulah sebenarnya harta Karun yang ditinggalkan istana kesultanan Kotapinang. Mari luruskan niat, saatnya peduli dengan peninggalan sejarah, karena sejarah akan mengajarkan kebudayaan bagi kita.

Menghilangkan sejarah sama dengan menghilangkan budaya suatu bangsa maka kehancuran perlahan akan datang karena generasi yang kehilangan arah.

Bermimpi ternyata tidak enak karena kita dipaksa tidur untuk melihat mimpi. Namun beraksi juga tidak nyaman karena akan dihujat dan dicibir sana sini.

Akhirnya saya hanya bisa menuliskan ini, karena saya tidak berani bermimpi apalagi beraksi. Karena saya hanya manusia yang lahir di tanah Melayu yang coba untuk peduli.



Salam saya


Budi Idris S.Pd

Guru, Penulis, Blogger inspiratif dari Kabupaten Labuhanbatu Selatan.

JURNAL REFLEKSI DWI MINGGUAN MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK

  BUDI IDRIS S.Pd, Calon Guru Penggerak Angkatan 5 Kabupaten Labuhanbatu Selatan Provinsi Sumatera Utara Jurnal Refleksi Dwi tayangan Modul ...