Minggu, 22 Agustus 2021

Kontroversi "Panjat Pinang" Tradisi perlombaan Unik Perayaan Kemerdekaan HUT RI

Ilustrasi panjat pinang
sumber foto: detik.com


Perayaan kemerdekaan yang diperingati setiap 17 Agustus beraneka ragam macam cara yang dilakukan untuk memeriahkannya.

Salah satu perlombaan yang akan kita saksikan hanya pada saat perayaan kemerdekaan republik Indonesia yaitu panjat pinang.

Lomba yang dilakukan dengan memanjat sebatang pohon pinang yang sudah dilumuri dengan minyak yang licin dimana diatas pohon pinang terdapat beraneka ragam hadiah bagi yang bisa mencapai pucuk pohon pinang.

Mengutip dari berbagai sumber, sejarahnya di  Belanda panjat pinang disebut De Klimmast atau panjang tiang. Belanda sendiri melaksanakan perlombaan ini setiap 31 Agustus pada era itu lantaran berbarengan dengan ulang tahun Ratu Belanda Ratu Wihelmina. Sedangkan di Indonesia digelar pada 17 Agustus bertepatan dengan Hari Kemerdekaan RI.

Perlombaan ini menjadi daya tarik tersendiri bagi masyarakat karena akan begitu banyak yang menyaksikan perlombaan ini.

Dibalik keunikan lomba panjat pinang ini, melihat dari sejarahnya panjat pinang ternyata hiburan yang dibuat oleh penjajah Belanda untuk menghibur anak-anak mereka.

Rakyat pribumi pada masa itu selalu yang menjadi peserta lombanya. Biasanya para penjajah menggantungkan beras pada pohon pinang inilah yang berusaha diambil para rakyat pribumi.

Dengan bersusah payah mengambil beras dan ditertawai para penjajah dan anak-anaknya. Sungguh perlakuan tidak manusiawi membuat permainan diatas penderitaan rakyat Indonesia.

Hal itulah yang mendasari mengapa perlombaan panjat pinang di sebagian daerah dilarang. Walaupun banyak anggapan nilai gotong royong terdapat pada perlombaan ini.

Mudah-mudahan kita sebagai generasi penerus bangsa bisa lebih selektif dalam melakukan sebuah kegiatan. 

Mari kita menghargai para pahlawan dengan tidak melestarikan budaya bangsa asing ditengah penderitaan bangsa Indonesia dimasa lalu.

Salam merdeka


#Day18Agustus2021AeseiChallenge#

1 komentar:

  1. Sepakat sih klo gak usah ada. Hehe.. kasihan yang ikut. Kotor dan capek.

    BalasHapus

JURNAL REFLEKSI DWI MINGGUAN MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK

  BUDI IDRIS S.Pd, Calon Guru Penggerak Angkatan 5 Kabupaten Labuhanbatu Selatan Provinsi Sumatera Utara Jurnal Refleksi Dwi tayangan Modul ...