Rabu, 18 November 2020

MERAIH ILMU MENULIS DI KELAS MAYA

 

 


Alhamdulillah malam ini pelatihan  menulis bersama Omjay sudah memasuki pertemuan ke 20, tidak terasa sudah 20 pertemuan mengadakan kegiatan ini dari 30 kegiatan pelatihan yang direncanakan. Itu artinya syarat minimal dari kelulusan pelatihan ini sudah terpenuhi. Namun itu hanya tujuan kecil dari hal besar yang sudah saya raih dari kegiatan ini.

Pelatihan malam ini kembali menghadirkan narasumber yang hebat, pernah mengikuti pelatihan menulis seperti yang saya ikuti saat ini dan sudah berhasil menerbitkan buku. Ibu Eva Hariyati Israel, S.Kom akan berbagi pengalaman bagaimana menulis dan menerbitkan buku. Didampingi ibu Aam Nurhasanah sebagai moderator untuk memandu pelatihan malam ini.

Profil singkat Ibu Eva Hariyati Israel, S.Kom

Ibu Eva Hariyati Israel S,Kom berasal dari Kupang Nusa Tenggara Timur. Beliau adalah Alumni Kelas Belajar Menulis gelombang 7 ( tujuh ). Wanita kelahiran Kabupaten Sinjai Provinsi Sulawesi selatan tepatnya 21 September 1983, lulusan Sarjana Teknik Imformatika dari Universitas Muslim Indonesia Tahun 2005. Dan saat ini aktif bertugas sebagai guru di SMA Negeri 1 Kupang mengajar bidang study Teknologi Imformasi dan Komunikasi.

Berbagai prestasi sudah ditorehkan beliau diantaranya Lulus dengan predikat Cumlaude saat menyelesaikan study S1 Beliau, prestasi menulis selain menerbitkan buku beliau pernah meraih predikat terbaik ke dua kegiatan tantangan menulis atau kegiatan Pembatik level 4 tahun 2019. Sebelumnya juga Ibu Eva ini pernah menjadi Instruktur kurikulum 2013 untuk provinsi Nusa Tenggara Timur tahun 2016 sampai 2019.

Kesibukan beliau saat ini selain menjadi guru di SMA Negeri 1 Kupang, beliau juga sebagai pendamping guru penggerak Angkatan 1 Tahun 2020. Dalam dunia tulis menulis Ibu Eva salah satu penulis terbaik yang tulisannya sudah diterbitkan penerbit Andi Yokyakarta dengan judul buku “Kelas Maya” buku ini hasil kolaborasi menulis bersama Prof. Eko Indrajit tahun 2020.

Segudang prestasi yang sudah diraih beliau. Tidak salah jika Omjay menghadirkan beliau sebagai Narasumber malam ini hal ini mendukung motto hidup Ibu Eva “Semakin dibagi semakin tak terbatas”.

Pengalaman menulis Ibu Eva Hariyati Israel, S.Kom

Ibu Eva mulai fokus menulis sejak bergabung dalam grup belajar menulis bersama Omjay gelombang Ke 7 ( tujuh ) dari sinilah awal mula munculnya semangat beliau untuk menulis. Dari berbagai ilmu yang didapatkan saat pelatihan. Beliau aplikasikan menjadi sebuah buku. Buku yang pertama beliau tulis dengan judul “Kelas Maya” buku yang lahir dari tantangan Prof. Eko Indrajit sebagai salah satu narasumber pada kelas belajar yang di ikuti bu Eva.

Menulis dalam waktu satu minggu tantangan yang diterima Bu Eva dan berhasil menjadi sebuah buku, diterbitkan oleh penerbit Andi Yokyakarta salah satu penerbit terbesar di Indonesia. Dengan perjuangan yang cukup keras mengumpulkan ide mencari referensi dan terus berjibaku mengejar target seminggu menulis terus dilakukan Bu Eva sampai terbitnya buku beliau.

Ternyata masa pendemi covid 19 ini menjadi berkah tersendiri bagi Ibu Eva. Mengikuti kelas belajar dan menghasilkan buku suatu prestasi yang sangat membanggakan dan tidak semua orang bisa melakukannya.

Tips sukses menulis buku dari Ibu Eva

Dalam proses menulis Ide yang sudah kita tuangkan kedalam sebuah tulisan, inilah yang menjadi langkah awal kita menerbitkan buku. Menulis naskah sebelum menjadi buku ini hal penting yang harus dilakukan seorang penulis jika ingin bukunya diterbitkan.

Setelah naskah kita siapkan dan diterima penerbit, proses panjang akan kita lalui untuk menyelesaikan buku kita diantaranya :

1.     Editing Sampul

Penerbit yang akan menyelesaikan sampul buku kita, dan sampul akan dikirim kepada kita sebelum menjadi sebuah buku

2.     Editing Naskah

Naskah akan di edit oleh penerbit dan dalam editing ini akan menyesuaikan dengan urutan tata kelola penulisan dan gaya penulisan kita.

3.     Melihat naskah sebelum dicetak dan melakukan perjanjian kerjasama

Setelah naskah selesai kita dapat melihat hasil editing dan kita mengadakan perjanjian kerjasama dengan penerbit.

4.     Mengirim naskah kembali ke penerbit

Naskah yang sudah di edit dan kita merasa sudah cocok maka kita kirimkan kembali ke penerbit. Kita tinggal menunggu buku kita dicetak dan diterbitkan.

 

Demikian proses naskah kita menjadi sebuah buku. Terlalu rumit dan panjang namun jika sudah menjadi sebuah buku akan menghapus lelah dan memunculkan kepuasan bathin yang luar biasa dan tidak dapat dituliskan dengan kata-kata.

 

Menurut Bu Eva dengan mengikuti kelas menulis melalui grup WhatsApp hal ini sangat membantu kita sebagai penulis pemula. Hadirnya berbagai narasumber yang berbagi pengalaman menambah semangat kita untuk menulis dan meningkatkan kemampuan menulis kita.

 

Agar tulisan kita diterima oleh penerbit mayor tips berikut dari Bu Eva mungkin sangat membantu :

1.     Tema buku kita cari pada google trend lihat yang grafiknya lagi bagus dan menanjak


2.     Profil penulis, semakin terkenal dan kredibel akan sangat baik.

3.     Target pasar yang menguntungkan

4.     Ragam tulisan kita sesuai dengan visi misi penerbit

Banyak keuntungan jika buku kita sudah diterbitkan, pengalaman Bu Eva setelah buku beliau terbit ada beberapa keuntungan yang beliau dapatkan diantaranya :

1.     Kepuasan bathin

2.     Integritas, percaya diri semakin baik.

3.     Motivasi bertambah

4.     Terbuka peluang-peluang baru misalnya menjadi narasumber, motivator menulis dan hal-hal positif lainnya.

5.     Dan yang paling menarik mendapat royalty

Kesimpulan dan Penutup

Dari pemaparan yang sudah disampaikan narasumber dapat kita tarik kesimpulan bahwasanya jika kita bersungguh-sungguh dalam melakukan sesuatu tidak ada yang akan bisa menghalangi kita menjadi sukses.

Begitu juga dalam menulis menerbitkan buku muara dari seorang penulis akan bisa kita lakukan kalau ada keinginan yang kuat. dengan berbuat dan melakukan menjadi syarat mutlak agar sukses jadi penulis buku.

Sekumpulan ide yang ada tidak akan berarti apa-apa jika tidak kita tuangkan dalam sebuah tulisan. Tulisan tidak akan bermakna jika tidak kita jadikan sebuah buku.

Terima kasih kepada Ibu Eva sebagai Narasumber dan Bu Aam sebagai moderator semoga kesuksesan selalu menghampiri kita amin.

  

 

 

5 komentar:

  1. Mantap dan lengkap, Pak Budi. Oya, kalau di HP kok tidak kelihatan bullet atau nomor-nomor gitu di poin-poin tentang keuntungan penulis penerbit mayor. Hmm

    BalasHapus
    Balasan
    1. Setiap saya pindah dari word ke blog masalah gitu pak Sudomo! Belum dapat penyelesaiannya ini

      Hapus

JURNAL REFLEKSI DWI MINGGUAN MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK

  BUDI IDRIS S.Pd, Calon Guru Penggerak Angkatan 5 Kabupaten Labuhanbatu Selatan Provinsi Sumatera Utara Jurnal Refleksi Dwi tayangan Modul ...