Kamis, 26 November 2020

Kualitas pendidikan dan Kesejahteraan Guru



Dalam suasana hari guru, cerita tentang guru masih hangat diperbincangkan. Baik dari kalangan guru sendiri maupun pejabat tinggi negeri ini!

Cerita tentang guru memang menjadi topik hangat yang diperbincangkan, mengingat begitu besarnya jumlah guru diseluruh penjuru negeri ini.

Guru sebagai ujung tombak perubahan bangsa kearah yang lebih baik. Menjadi suatu hal yang sangat penting jika profesi guru menjadi prioritas utama untuk dijadikan sasaran perbaikan.

Kesejahteraan guru menjadi hal yang sangat penting untuk ditinjau kembali dan sudah saatnya langkah-langkah terbaik dilakukan pemangku jabatan untuk mengadakan perubahan-perubahan wujud nyata perbaikan kesejahteraan guru.

Saat ini selain gaji yang sudah ditetapkan masih ada tunjangan sertifikasi yang diterima oleh guru. Namun semuanya belum sepenuhnya memperoleh sehingga mempertajam ketimpangan dan menambah kecemburuan sosial dikalangan pendidik.

Jika kita belajar dari negara Finlandia yang pengelolaan pendidikannya terbaik didunia fokus utama yang mereka lakukan memperbaiki kesejahteraan guru.

Ide gila ini mungkin cocok untuk dicoba, saatnya guru diberikan gaji terendah minimal 20 juta rupiah, perbulannya dan akan terus meningkat seiring prestasi yang diberikannya.

Untuk mendukung hal ini pendidikan keguruan diadakan seleksi ketat untuk masuk menjadi mahasiswanya. Peringkat terbaik dan memiliki prestasi yang boleh menjadi guru.

Jika hal ini konsisten dilakukan profesi guru bisa menjadi profesi pilihan nomor satu di Indonesia. Akan banyak yang berminat ingin jadi guru. Seleksi alam akan berbicara siapa yang terbaik dia yang berhak memasuki fakultas keguruan.

Dalam beberapa waktu yang akan datang guru-guru yang sudah selesai pendidikannya dan melalsanakan pengabdiannya akan memunculkan siswa-siswa yang berprestasi pula.

Dan pada akhirnya harkat dan martabat guru akan meningkat. Dan profesi guru tidak dipandang sebelah mata. 

Tidak seperti saat ini, guru dijadikan profesi pilihan terakhir jika seseorang ingin memasuki jenjang perkuliahan. Dan banyak yang tersesat yang sebelumnya tidak pernah bercita-cita menjadi seorang guru.

Saatnya profesi guru mendapat perhatian yang lebih agar tidak terjadi seperti saat ini banyak tuntutan dari guru. Yang secara terus menerus menjadi persoalan yang tak kunjung bisa diselesaikan.

Mudah-mudahan hayalan saya ini segera menjadi kenyataan. Amin.


Day23NovAISEIWritingChallenge

6 komentar:

  1. Betul, selain sertifikasi, kesenjangan penghasilan guru sangat jomplang terjadi, guru SD dan SMP dibanding guru SMA sangat jauh. Bahkan seorang guru SMA masa kerja 8 tahun jauh lebih besar dr Kepala SD SMP dg masa kerja 30 tahun! Knp? Krn selain sertifikasi ada tukin dan tuta dr provinsi. Apalg dibandingkan dg guru SD SMP. Dan yg sangat jomplang kepala SD SMP jauh di bawah kepala SMA, pdhl masih di satu daerah provinsi apalg kalau dibandingjan dg DKI wah jauuuuh banaget. Knp bisa terjadi ? Koq blm ada oemwrhati yg mencermati ini.

    BalasHapus
  2. Betul Pak Budi, memang miris nasib guru. Semoga ke depannya akan ada perubahan untuk kesejahteraan guru.

    BalasHapus
  3. Setuju pa, semoga semua daerah mengikuti jejak negara Findlandia ya pa...

    BalasHapus
  4. Mantap,.semoga saja guru menjadi prioritas utama dalam pembangunan bangsa... Karena memang gurulah yang memegang peran yang sangat penting dalam maju-mundurnya suatu bangsa

    BalasHapus
  5. 20 juta, Aamiin

    Dan tentunya selalu bersyukur dengan nafas yg selalu hadir dikehidupan ini.
    Karena itu merupakan awal dari semua rezeki yg akan datang. Aamiin

    Maaf ngelantur komennya... Hehhehe

    BalasHapus

JURNAL REFLEKSI DWI MINGGUAN MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK

  BUDI IDRIS S.Pd, Calon Guru Penggerak Angkatan 5 Kabupaten Labuhanbatu Selatan Provinsi Sumatera Utara Jurnal Refleksi Dwi tayangan Modul ...