Rabu, 25 November 2020

Hari Guru Euforia dan Muhasabah



Hari ini tepat tanggal 25 Nopember 2020, menjadi momen bahagia bagi para insan guru di seluruh penjuru tanah air. Momen peringatan hari guru yang diperingati setiap tanggal 25 Nopember setiap tahunnya.

Berbeda dengan peringatan tahun-tahun sebelumnya, tahun ini peringatan hari guru  kurang begitu meriah dalam pelaksanaannya. Karena bertepatan dengan adanya wabah virus covid 19 yang kita tidak tahu sampai kapan hilangnya.

Seluruh media sosial diramekan dengan ucapan hari guru, setiap orang mengirim pesan wa kepada guru-gurunya walau hanya sekedar ucapan selamat saja.

Ada juga sebagian guru mengadakan kegiatan sederhana dengan beberapa orang murid mengadakan potong kue dengan lilin menyala ciri khas ulang tahun seperti biasanya.

Momen hari guru menjadi momen sukacita, satu hari dalam satu tahun dijadikan hari spesial bagi guru. apresiasi yang diberikan pemerintah untuk menghargai jasa para pahlawan ujung tombak pelopor kemajuan bangsa.

Perasaan haru dan sukacita kiranya hanya sekedarnya saja, kita sebagai seorang guru jangan larut dalam euforia yang berlebihan dalam memperingati hari guru ini.

Mari kita jadikan hari guru ini sebagai hari yang tepat untuk bermuhasabah apakah sudah pantas kita dikatakan seorang guru.

Belakangan ini pergeseran makna seorang guru sudah begitu nyata terjadi, kebanyakan orang menganggap semua orang bisa jadi guru, mengajar itu mudah dan siapa saja bisa menjadi guru. Itulah anggapan sebagian orang menilai profesi guru.

Padahal banyak aspek yang mesti dikuasai seseorang agar bisa  dikatakan seorang guru, terlebih lagi di era guru profesional saat ini.

Empat kompetensi harus dimiliki seorang guru jika ingin dikatakan guru profesional yaitu 
1. Kompetensi pedagogik
2. Kompetensi kepribadian
3. Kompetensi sosial 
4. Kompetensi profesional
Apakah kita sudah menguasai betul kompetensi ini mari kita tanya diri kita masing-masing.

Belum lagi bicara tentang disiplin kita mengajar, mari kita perhatikan dan kita ingat-ingat apakah kita sudah masuk kelas sesuai jadwal dan memberi materi seperti panduan yang ditetapkan pemerintah seperti RPP.

Terkadang kita masih sering terlambat masuk dan terkadang tidak mempersiapkan materi ajar untuk kita sampaikan.

Mari kita introspeksi diri sejenak, mungkin Tuhan menurunkan wabah ingin mengingatkan kita bagaimana rasanya mengajar tidak ada murid dihadapan kita.

Dan kalau kita tidak merubah sikap dan memperbaiki diri. siap-siap mungkin dimasa yang akan datang google akan senang hati menggantikan kita dia lebih tau segalanya dibanding kita.

Mari kita introspeksi diri pantaskah kita disebut guru.


Day22NovAISEIWritingChallenge



10 komentar:

  1. Betul sekali,saatnya muhasabah diri dan memperbaiki yg kurang

    BalasHapus
  2. Makasih Pak masukannya semoga kita bisa menjadi pribadi guru y dgugu dan dtiru

    BalasHapus
  3. Mantulll...
    Muhasabbah adalah cara terbaik introspeksi agar keprofessionalan guru tetap terjaga. Selamat menjadi guru hebat.

    BalasHapus
  4. Reflektif setuju Sekali....
    Terimakasih untuk tulisannya Pak

    BalasHapus
  5. Sangat setuju pak, sekarang saatnya untuk refleksi diri, mengukur, menimbang dan merefleksikan semua pertanyaan di atas dalam diri pribadi, apa itu guru dan tugasnya apa. Terima kasih pak artikelnya sangat menginspirasi. salam kenal.

    BalasHapus
  6. Seperti bercermin dan melihat keburukan sy sbg guru. Terimakasih pak utk tulisan yg memotivasi agar menjadi guru yg lebih baik.

    BalasHapus
  7. Betul sekali bp.. Siap2 digantikan mesin pencari 😊 hrs lbh semangat dlm berinovasi

    BalasHapus

JURNAL REFLEKSI DWI MINGGUAN MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK

  BUDI IDRIS S.Pd, Calon Guru Penggerak Angkatan 5 Kabupaten Labuhanbatu Selatan Provinsi Sumatera Utara Jurnal Refleksi Dwi tayangan Modul ...