sumber gambar ilustrasi: kompas.com |
BUDAYA POSITIF
MENANAMKAN
NILAI BERIMAN, BERTAKWA KEPADA TUHAN YME DAN BERAKHLAK MULIA SEBAGAI BUDAYA
POSITIF
Ditulis Oleh : Budi
Idris S.Pd
CGP Angkatan Ke 5 dari Kabupaten Labuhanbatu Selatan Provinsi Sumatera Utara
SMA Negeri 2 Kotapinang
1.1 LATAR BELAKANG
Saat ini kecanggihan
Teknologi dan kebebasan berinteraksi melalui media sosial yang dimiliki anak
menyebabkan kita sebagai guru atau pendidik dihadapkan pada permasalahan krisis
moral anak bangsa. Hal ini disebabkan karena sebagian besar dari generasi muda
saat ini khususnya usia pelajar ada kecenderungan lebih banyak menghabiskan
waktu dengan melihat media sosial konten-konten yang ada tanpa melihat baik dan
buruknya konten tersebut. Sehingga begitu banyak anak remaja yang terjebak
mencontoh apa yang dia lihat di berbagai media sosial yang dia bisa akses
seperti mencontoh budaya dari luar negeri yang terkadang bertentangan dengan
budaya kita sebagai orang timur yang mengedepankan akhlak dan sopan santun. Hal
ini berdampak terhadap perkembangan karakter anak. Untuk itu, kita sebagai
pendidik perlu menerapkan kembali budaya positif pada anak di lingkungan
sekolah agar nantinya mereka mampu menyaring dampak negatif yang ditimbulkan
dari melihat konten berbagai media sosial yang ada saat ini.
Sekolah menjadi tempat memunculkan Budaya positif terhadap seluruh warga sekolah, sekolah harus menerapkan nilai-nilai, keyakinan dan asumsi dasar yang tumbuh dan berkembang dan diyakini seluruh warga sekolah. Budaya positif tersebut berisi kebiasaan-kebiasaan yang sudah disepakati bersama dan dijalankan dalam waktu yang lama dengan memperhatikan kodrat anak dalam hal ini kodrat alam dan kodrat zaman serta keberpihakan pada anak. Beberapa nilai dari beriman, bertakwa kepada Tuhan YME dan berakhlak mulia yang dapat diintegrasikan di sekolah adalah pembiasaan salam, senyum, sapa, sopan santun penghormatan, penghargaan dan keberkahan. Seperti setiap siswa menyalami guru saat masuk dan pulang sekolah memiliki berbagai makna filosofis seperti penghormatan “mencium punggung tangan”, penghargaan “mencium telapak tangan” dan keberkahan “menaruh tangan di atas kepala murid”. Melakukan pembiasaan do’a sebelum dan sesudah pembelajaran serta kegiatan-kegiatan keagamaan lainnya.
keberhasilan
menanamkan budaya positif di sekolah, peran guru begitu sangat penting yaitu posisi kontrol guru sebagai
manajer dalam menerapkan budaya positif. Guru juga berperan sebagai motivator
dan inspirator dalam menumbuhkan budaya positif sehingga nantinya guru akan
menjadi “ing ngarso sung tulodho” dan menjadi agen transformasi perubahan untuk
mewujudkan murid yang memiliki karakter profil pelajar Pancasila. Dalam
menciptakan budaya positif, guru tentunya harus bekerjasama dengan warga
sekolah dalam hal ini kepala sekolah, rekan-rekan guru dan juga murid serta
melibatkan orangtua dan masyarakat sekitar. Adanya kolaborasi antara pihak
sekolah dengan masyarakat dalam menjalankan budaya positif dapat menciptakan
karakter murid yang memiliki nilai-nilai profil pelajar Pancasila.
1.2 DESKRIPSI AKSI
NYATA
TUJUAN
a. Mendidik siswa
untuk melakukan pembiasaan senyum salam sapa dan sopan santun serta (penghormatan,
pengahargaan dan keberkahan)
b. Menumbuhkan kebiasaan
do’a saat awal pembelajaran serta saat akan ingin pulang sekolah
c. Mendidik dan menumbuhkan kebiasaan
sholat zuhur berjamaah di sekolah
d. Menumbuhkan
kebiasaan-kebiasaan tersebut bukan hanya di sekolah melainkan di rumah dan di
lingkungan masyarakat
TOLOK UKUR
Mewujudkan siswa yang memiliki karakater nilai beriman, bertakwa kepada
Tuhan YME dan berakhlak mulia sebagai bentuk budaya positif di sekolah
LINIMASA TINDAKAN YANG AKAN DILAKUKAN
Adapun rincian dari tindakan aksi nyata yang dilakukan adalah:
MINGGU I
Meminta izin dan dukungan kepada kepala sekolah terkait aksi nyata yang
akan dilakukan
MINGGU II
Mensosialisasikan kepada rekan-rekan guru dan siswa tentang kegiatan aksi
nyata
MINGGU III
Membimbing siswa dalam penerapan aksi nyata
MINGGU IV
Menumbuhkan kebiasaan-kebiasaan dalam aksi nyata menjadi pembiasaan budaya
positif di sekolah
DUKUNGAN YANG DIBUTUHKAN
Untuk kelancaran dari tindakan aksi nyata yang dilakukan terkait penerapan
nilai beriman, bertakwa kepada Tuhan YME dan berakhlak mulia sebgai bentuk
budaya positif di sekolah pastinya membutuhkan dukungan dari berbagai pihak
yaitu kepala sekolah, rekan-rekan guru, murid, dan orang tua serta sarana dan
prasarana sekolah
1.3 HASIL AKSI NYATA
Adapun hasil aksi nyata dari kegiatan tersebut adalah:
a. Siswa secara sadar
melakukan pembiasaan senyum, salam, sapa, sopan dan santun.
b. Siswa membudayakan do’a bersama sebelum belajar dan saat sebelum pulang
c. Siswa mebudayakan
sholat zuhur berjamaahdi sekolah dan membiasakan shalat berjmaah di rumah
1.4 KEGAGALAN DAN
KEBERHASILAN
KEGAGALAN
Motivasi intrinsik dari beberapa siswa untuk sadar dan
tergerak sendiri dalam melakukan pembiasaan-pembiasaan pada kegiatan aksi nyata
KEBERHASILAN
Mampu menumbuhkan kebiasaan-kebiasaan pada siswa
sehingga menjadi sebuah pembiasaan dan akhirnya menjadi budaya positif bukan
hanya di lingkungan sekolah tetapi juga di lingkungan masyarakat
1.5 RENCANA PERBAIKAN
DI MASA MENDATANG
Tidak ada komentar:
Posting Komentar