Jumat, 02 September 2022

AKSI NYATA MODUL 1.4.a.8. KONEKSI ANTAR MATERI

    

sumber gambar ilustrasi: kompas.com

BUDAYA POSITIF

MENANAMKAN NILAI BERIMAN, BERTAKWA KEPADA TUHAN YME DAN BERAKHLAK MULIA SEBAGAI BUDAYA POSITIF

Ditulis Oleh : Budi Idris S.Pd

CGP Angkatan Ke 5 dari Kabupaten Labuhanbatu Selatan Provinsi Sumatera Utara

SMA Negeri 2 Kotapinang

 

1.1 LATAR BELAKANG

Saat ini kecanggihan Teknologi dan kebebasan berinteraksi melalui media sosial yang dimiliki anak menyebabkan kita sebagai guru atau pendidik dihadapkan pada permasalahan krisis moral anak bangsa. Hal ini disebabkan karena sebagian besar dari generasi muda saat ini khususnya usia pelajar ada kecenderungan lebih banyak menghabiskan waktu dengan melihat media sosial konten-konten yang ada tanpa melihat baik dan buruknya konten tersebut. Sehingga begitu banyak anak remaja yang terjebak mencontoh apa yang dia lihat di berbagai media sosial yang dia bisa akses seperti mencontoh budaya dari luar negeri yang terkadang bertentangan dengan budaya kita sebagai orang timur yang mengedepankan akhlak dan sopan santun. Hal ini berdampak terhadap perkembangan karakter anak. Untuk itu, kita sebagai pendidik perlu menerapkan kembali budaya positif pada anak di lingkungan sekolah agar nantinya mereka mampu menyaring dampak negatif yang ditimbulkan dari melihat konten berbagai media sosial yang ada saat ini.

Sekolah menjadi tempat memunculkan Budaya positif terhadap seluruh warga sekolah, sekolah harus menerapkan nilai-nilai, keyakinan dan asumsi dasar yang tumbuh dan berkembang dan diyakini seluruh warga sekolah. Budaya positif tersebut berisi kebiasaan-kebiasaan yang sudah disepakati bersama dan dijalankan dalam waktu yang lama dengan memperhatikan kodrat anak dalam hal ini kodrat alam dan kodrat zaman serta keberpihakan pada anak. Beberapa nilai dari beriman, bertakwa kepada Tuhan YME dan berakhlak mulia yang dapat diintegrasikan di sekolah adalah pembiasaan salam, senyum, sapa, sopan santun penghormatan, penghargaan dan keberkahan. Seperti setiap siswa menyalami guru saat masuk dan pulang sekolah memiliki berbagai makna filosofis seperti penghormatan “mencium punggung tangan”, penghargaan “mencium telapak tangan” dan keberkahan “menaruh tangan di atas kepala murid”. Melakukan pembiasaan do’a sebelum dan sesudah pembelajaran serta kegiatan-kegiatan keagamaan lainnya.

keberhasilan menanamkan budaya positif di sekolah, peran guru begitu sangat  penting yaitu posisi kontrol guru sebagai manajer dalam menerapkan budaya positif. Guru juga berperan sebagai motivator dan inspirator dalam menumbuhkan budaya positif sehingga nantinya guru akan menjadi “ing ngarso sung tulodho” dan menjadi agen transformasi perubahan untuk mewujudkan murid yang memiliki karakter profil pelajar Pancasila. Dalam menciptakan budaya positif, guru tentunya harus bekerjasama dengan warga sekolah dalam hal ini kepala sekolah, rekan-rekan guru dan juga murid serta melibatkan orangtua dan masyarakat sekitar. Adanya kolaborasi antara pihak sekolah dengan masyarakat dalam menjalankan budaya positif dapat menciptakan karakter murid yang memiliki nilai-nilai profil pelajar Pancasila.

1.2 DESKRIPSI AKSI NYATA

TUJUAN

a. Mendidik siswa untuk melakukan pembiasaan senyum salam sapa dan sopan santun serta (penghormatan, pengahargaan dan keberkahan)

b. Menumbuhkan kebiasaan do’a saat awal pembelajaran serta saat akan ingin pulang sekolah

c. Mendidik dan menumbuhkan kebiasaan sholat zuhur berjamaah di sekolah

d. Menumbuhkan kebiasaan-kebiasaan tersebut bukan hanya di sekolah melainkan di rumah dan di lingkungan masyarakat

TOLOK UKUR

Mewujudkan siswa yang memiliki karakater nilai beriman, bertakwa kepada Tuhan YME dan berakhlak mulia sebagai bentuk budaya positif di sekolah

LINIMASA TINDAKAN YANG AKAN DILAKUKAN

Adapun rincian dari tindakan aksi nyata yang dilakukan adalah:

MINGGU I

Meminta izin dan dukungan kepada kepala sekolah terkait aksi nyata yang akan dilakukan

MINGGU II

Mensosialisasikan kepada rekan-rekan guru dan siswa tentang kegiatan aksi nyata

MINGGU III

Membimbing siswa dalam penerapan aksi nyata

MINGGU IV

Menumbuhkan kebiasaan-kebiasaan dalam aksi nyata menjadi pembiasaan budaya positif di sekolah

DUKUNGAN YANG DIBUTUHKAN

Untuk kelancaran dari tindakan aksi nyata yang dilakukan terkait penerapan nilai beriman, bertakwa kepada Tuhan YME dan berakhlak mulia sebgai bentuk budaya positif di sekolah pastinya membutuhkan dukungan dari berbagai pihak yaitu kepala sekolah, rekan-rekan guru, murid, dan orang tua serta sarana dan prasarana sekolah

1.3 HASIL AKSI NYATA

Adapun hasil aksi nyata dari kegiatan tersebut adalah:

a. Siswa secara sadar melakukan pembiasaan senyum, salam, sapa, sopan dan santun.

b. Siswa membudayakan do’a bersama sebelum belajar dan saat sebelum pulang

c. Siswa mebudayakan sholat zuhur berjamaahdi sekolah dan membiasakan shalat berjmaah di rumah

1.4 KEGAGALAN DAN KEBERHASILAN

KEGAGALAN

Motivasi intrinsik dari beberapa siswa untuk sadar dan tergerak sendiri dalam melakukan pembiasaan-pembiasaan pada kegiatan aksi nyata

KEBERHASILAN

Mampu menumbuhkan kebiasaan-kebiasaan pada siswa sehingga menjadi sebuah pembiasaan dan akhirnya menjadi budaya positif bukan hanya di lingkungan sekolah tetapi juga di lingkungan masyarakat

1.5 RENCANA PERBAIKAN DI MASA MENDATANG

Terus menggerakkan rekan-rekan guru untuk menerapkan posisi kontrol dalam menumbuhkan motivasi intrinsik siswa dan menciptakan budaya positif di sekolah serta terus membangun kolaborasi demi terwujudnya budaya positif

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

JURNAL REFLEKSI DWI MINGGUAN MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK

  BUDI IDRIS S.Pd, Calon Guru Penggerak Angkatan 5 Kabupaten Labuhanbatu Selatan Provinsi Sumatera Utara Jurnal Refleksi Dwi tayangan Modul ...