Senin, 23 November 2020

BELAJAR DARI TOPI DAN SANDAL

 



Topi dan sandal dua hal yang terkadang sering setia menemani setiap jejak langkah seseorang, topi dijadikan penutup kepala yang selalu menahan sengatan panasnya sinar matahari. Begitu juga sandal dijadikan alat untuk melindungi kaki kita dalam mengarungi terjalnya jalan yang kita lalui dalam mengarungi kehidupan.

Pelajaran yang bisa kita ambil dari topi dan sandal mari kita perhatikan topi tempatnya selalu diatas dan jika sandal melihat si topi enak dan selalu mendapat angin seolah-olah dan sandal akan merasa jadi topi itu enak.



Begitu juga sandal, topi akan melihat sandal itu enak karena tempatnya dibawah tidak kena panas akan selalu mendapat perlindungan dari terik matahari dan  menjadi yang pertama  melihat apa yang tumbuh dibumi. Dan topi merasa menjadi sandal itu enak.

Dari sini kita bisa ambil sebuah perumpamaan tadi menjadi sebuah pelajaran. Disaat posisi kita dibawah kita akan merasa menjadi seorang pimpinan itu enak, punya posisi yang nyaman dengan segala kebutuhan yang terpenuhi. Namun nyatanya menjadi pimpinan atau posisi teratas dalam kehidupan itu tidak seenak yang kita lihat. Terpaan angin atau persoalan yang dihadapi akan menjadi tantangan yang selalu dihadapi menjadi pelindung utama orang-orang dibawah memerlukan energi yang luar biasa untuk melakukannya.

Seorang pimpinan juga terkadangan akan melihat posisi bawahan itu sangat enak karena bekerja sesuai apa yang sudah ditargetkan seorang bawahan jika selesai waktu bekerja pulang tanpa membawa beban pikiran apapun kerumah.

Pimpinan juga terkadang berpikir menjadi bawahan tidak perlu memikirkan persoalan, bawahan cukup melapor pimpinan yang akan mencari jalan keluar persoalan tersebut. Hal ini terus menguatakan pemikiran orang yang diatas menganggap posisi orang yang dibawah enak, padahal tidak berbagai problem juga dihadapi orang yang menjadi bawahan.

Keterbatasan penghasilan terus menjadi beban pikiran yang terkadang membuat bathin seorang bawahan menangis dikala anak isteri tidak terpenuhi keinginan mereka. Dan tuntutan pekerjaan terkadang membuat mereka mengorbankan waktu dan pemikiran sepenuhnya yang terkadang tidak sesuai dengan apa yang mereka terima.

Maka mari kita mensyukuri apapun posisi kita, jika saat ini kita menjadi bawahan seperti sandal mari kita bekerja dengan baik karena kerja keras tidak pernah menghianati hasil. Jika pekerjaan kita baik maka posisi terbaik akan mengincar kita.

Begitu juga jika saat ini posisi kita menjadi pimpinan tetaplah amanah dan terus berbuat baik karena dunia ini akan terus berputar jabatan hanya sementara kehilangan jabatan itu suatu yang biasa kehilangan rasa persaudaraan karena kesombongan kita itu yang berbahaya.

Akhirnya topi dan sandal punya cerita masing-masing sandal melihat topi selalu hidup enak begitu juga topi melihat sandal enak hidupnya. Jadi pimpinan atau bawahan punya nilai masing-masing. Semangat berbagi dan salam literasi.

#Day17NovAISEIWritingChallenge

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

JURNAL REFLEKSI DWI MINGGUAN MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK

  BUDI IDRIS S.Pd, Calon Guru Penggerak Angkatan 5 Kabupaten Labuhanbatu Selatan Provinsi Sumatera Utara Jurnal Refleksi Dwi tayangan Modul ...